Rahasia di Balik Rekomendasi Video YouTube yang 'Ajaib'

7 September 2017 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi YouTube. (Foto: Freestock.org)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi YouTube. (Foto: Freestock.org)
ADVERTISEMENT
YouTube saat ini merupakan salah satu platform yang paling menghibur, tentu saja selain karena kontennya yang berupa video tapi juga betapa banyaknya konten yang bisa dijelajahi di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mengalami saat tengah bersantai sambil mendengarkan musik favorit di YouTube, kemudian kamu melihat tab rekomendasi di sebelah kanan yang membawamu hanyut ke lagu-lagu baru yang ternyata cocok dengan telingamu? Saya sering mengalami hal ini.
Saat menyaksikan sebuah video di YouTube, deretan video rekomendasi di sebelah kanan memang tak hentinya menggoda. Ini dikarenakan rekomendasi tersebut berkaitan dengan video yang kita tonton dan biasanya sesuai dengan apa yang kita sukai.
YouTube menggunakan sistem pembelajaran mesin (machine learning) sehingga video-video yang direkomendasikan itu relevan dengan penonton. Bagaimana caranya?
Ternyata, sebuah divisi kecerdasan buatan bernama Google Brain adalah alasan dari 'ajaibnya' video rekomendasi di YouTube. Divisi yang mulai dipakai sejak tahun 2015 itu menggunakan teknik yang dikenal sebagai pembelajaran tanpa pengawasan, di mana algoritmanya dapat menemukan hubungan antara input berbeda yang tidak pernah bisa ditebak oleh teknisi perangkat lunak.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapai video rekomendasi yang keluar di YouTube tidak selalu sama dan berubah-ubah tapi tetap relevan dengan kebiasaan si pengguna.
Pada awalnya, YouTube adalah tempat mencari video yang seiring berjalannya waktu menjadi destinasi video. Di dalam layanannya, pengguna bisa menyukai sebuah video dan ini penting bagi YouTube untuk memberikan video rekomendasi yang relevan.
YouTube mengungkapkan, lebih dari 70 persen waktu menonton di YouTube dihasilkan dari rekomendasi otomatis. Platform streaming video ini setiap harinya merekomendasikan 200 juta video di beranda selama miliaran kali di 76 bahasa. Oleh karena itu, selama 3 tahun terakhir waktu menonton dari video yang ditemukan di beranda YouTube berkembang hingga 20 kali lipat.
Tahun 2012 adalah momen penting bagi YouTube, saat itu mereka mengubah algoritma agar lebih fokus pada waktu menonton dibandiing jumlah penayangan. Perubahan ini menjadi dorongan bagi sistem rekomendasi YouTube, yang dilanjutkan pada 2014 dan 2015.
ADVERTISEMENT
Para pengguna YouTube kini ada lebih dari 60 persen yang menggunakan ponsel atau tablet sebagai sarana menyaksikan video favoritnya.
Ke depan, YouTube ingin para penggunanya lebih banyak menghabiskan waktu di YouTube dan ingin memastikan kepuasan pengguna dengan waktu yang dihabiskan tersebut.