Rencana Grab Setelah Terima Investasi dari Microsoft dan Booking.com

31 Oktober 2018 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Grab di Singapura. (Foto: Edgar Su/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Grab di Singapura. (Foto: Edgar Su/Reuters)
ADVERTISEMENT
Grab mendapatkan sejumlah kucuran dana besar baru-baru ini, yang di antaranya berasal dari raksasa teknologi Microsoft dan perusahaan akomodasi online Booking Holdings atau Booking.com.
ADVERTISEMENT
Angka yang dikucurkan Microsoft memang tidak diungkap, tapi dari Booking.com diketahui Grab mendapatkan dana segar sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 3 triliun.
Investasi ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh ketiga perusahaan tersebut untuk mengembangkan teknologi dan meluaskan pangsa pasarnya.
Group Chief Technology Officer (CTO) Grab, Theo Vassilakis, menjelaskan kerja sama yang dilakukan antara Grab, Microsoft dan Booking merupakan bentuk kolaborasi antar perusahaan yang saling menguntungkan dalam membangun ekosistem digital.
"Kerja sama antara Grab, Microsoft dan Grab tidak hanya soal kuantitas saja tetapi juga untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengembangan teknologi yang ada," katanya, saat ditemui di Jakarta, Rabu (31/10).
Group Chief Technology Officer (CTO) Grab, Theo Vassilakis. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Group Chief Technology Officer (CTO) Grab, Theo Vassilakis. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Theo menjelaskan lebih rinci mengenai kerja sama dengan Microsoft. Ia mengungkapkan Grab akan memanfaatkan layanan cloud Microsoft Azure, di samping tetap menggunakan layanan cloud dari perusahaan lain, seperti Amazon.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Grab dan Microsoft akan berkolaborasi dalam mengembangkan teknologi kecerdasaan buatan dan machine learning.
"Ada banyak benefit yang bisa dikembangkan bersama dengan Microsoft. Kami akan menggunakan teknologi cloud milik mereka, Azure. Cloud itu bukan eksklusif, kita juga sudah menggunakan Amazon, kita tidak meninggalkan itu. Tetapi akan menjadi multiple sistem cloud yang bekerja sehingga akan berdampak kepada pelayanan kepada konsumen," jelasnya.
CTO Grab, Theo Vassilakis. (Foto: Grab)
zoom-in-whitePerbesar
CTO Grab, Theo Vassilakis. (Foto: Grab)
Kerja sama yang terjadi antara Grab dengan salah satu perusahaan penyedia jasa pembelian tiket perjalanan dan hotel, Booking Holdings, juga dianggap akan memberikan keuntungan bagi pengguna kedua platform tersebut.
Theo menjelaskan kerja sama strategis ini sejalan dengan langkah Grab untuk menjadi platform 'everday super app', di mana seluruh layanan harian akan tersedia di dalam aplikasi Grab.
ADVERTISEMENT
"Sejak diluncurkan, Grab adalah platform everyday super app, kami selalu ingin mewujudkan hal itu dengan menyediakan berbagai layanan, seperti kerja sama dengan HappyFresh dan kini dengan Booking, salah satu brand travel global," ungkapnya.
Dengan adanya kerja sama antara Grab dan Booking, nantinya pengguna Grab dapat menggunakan layanan Booking di aplikasinya, seperti membeli tiket pesawat hingga pesan kamar hotel. Sementara pengguna Booking bisa langsung memesan kendaraan milik Grab ketika sedang berada di kawasan Asia Tenggara.