Riset: Pengguna iPhone di China Adalah Orang Miskin dan Jomblo

27 November 2018 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pelanggan membandingkan ukuran iPhone XS dan iPhone XS Max baru di Apple Store di Singapura. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pelanggan membandingkan ukuran iPhone XS dan iPhone XS Max baru di Apple Store di Singapura. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
iPhone dikenal sebagai barang mahal dan bahkan dijadikan simbol kemewahan. Meski begitu, hal itu ternyata tidak berlaku di China, menurut riset terbaru.
ADVERTISEMENT
Lembaga penelitian MobData belum lama ini mempublikasikan studi mereka mengenai para pengguna smartphone di Negeri Tirai Bambu. Hasil risetnya cukup mengejutkan.
Pengguna iPhone di China umumnya kurang berpendidikan, serta tergolong miskin dibandingkan dengan pengguna merek ponsel lain, seperti Huawei atau Xiaomi.
Dilansir South China Morning Post, penelitian MobData juga menemukan bahwa sebagian besar pengguna iPhone adalah perempuan yang belum menikah, berusia antara 18 hingga 34 tahun. Mereka juga hanya lulusan SMA dan mendapatkan penghasilan bulanan di bawah 3.000 yuan atau sekitar Rp 6,2 juta.
Pengguna iPhone dianggap sebagai bagian dari kelompok yang dikenal sebagai orang miskin yang tidak terlihat atau mereka yang tidak terlihat miskin seperti keadaan ekonominya.
Sebaliknya, pengguna smartphone Huawei umumnya sudah menikah, berusia antara 25 hingga 34 tahun, memegang gelar diploma atau sarjana, dan berpenghasilan bulanan antara 5.000 hingga 20.000 yuan.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar pengguna Huawei punya tempat tinggal dan mobil, sementara pengguna Apple memiliki kondisi kebalikannya.
Smartphone Huawei Mate 20. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Smartphone Huawei Mate 20. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Huawei dan Xiaomi primadona di China
Lulusan perguruan tinggi yang berpenghasilan lebih dari 20.000 yuan per bulan disebut lebih menyukai dan memilih produk smartphone Huawei dan Xiaomi.
Sementara, lebih dari separuh pengguna ponsel Oppo dan Vivo berpenghasilan antara 3.000 hingga 10.000 yuan per bulan. Sedangkan, pengguna iPhone mendapatkan paling sedikit upah bulanan sekitar 3.000 yuan atau di bawahnya.
Sayangannya, lembaga penelitian yang berbasis di Shanghai ini tidak mengungkapkan jumlah responden yang berpartisipasi dalam risetnya.
Pelanggan dari Vietnam mengambil foto pembelian iPhone XS mereka di Apple Store di Singapura. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Pelanggan dari Vietnam mengambil foto pembelian iPhone XS mereka di Apple Store di Singapura. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
Hasil survei juga sejalan dengan catatan penelitian Counterpoint pada akhir Oktober lalu. Studi Counterpoint menyebutkan, Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi menjadi empat vendor smartphone terbesar di China dan memiliki pangsa pasar gabungan hampir 80 persen, sementara Apple hanya meraih 9 persen.
ADVERTISEMENT
Harga iPhone yang meningkat setiap tahunnya menjadi bahan pertimbangan masyarakat China untuk membelinya. iPhone versi lama dan bekas masih tetap populer di China.
Contoh, iPhone 6 yang dirilis pada 2014 lalu tetap menjadi favorit di kalangan pengguna China. Sementara versi yang lebih baru, iPhone 6S dan iPhone 6S Plus, berada di tempat kedua dan ketiga.
Apple juga telah mengurangi pesanan dari dua pemasok komponen di China, setelah model iPhone XR gagal mencapai penjualan yang diharapkan.