Rokok Elektronik yang Mengandung Banyak Nikotin Berbahaya Bagi Remaja

25 Oktober 2017 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vape. (Foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vape. (Foto: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Saat ini, di kalangan remaja sedang tren mengonsumsi rokok elektronik atau biasa disebut Vape. Rokok elektronik ini dianggap sebagai cara ampuh untuk berhenti merokok, tapi nyatanya malah tak ada bedanya jika mengandung terlalu banyak nikotin di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Verge, sekelompok peneliti melakukan survei terhadap 181 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Los Angeles yang diketahui vaping alias mengonsumsi vape. Dan kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan mereka yang mengonsumsi vape dengan konsentrasi nikotin yang tinggi akan tetap merokok elektronik dan rokok tembakau setelahnya.
Studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics itu menunjukkan anak-anak muda yang vaping akan lebih mudah memiliki kebiasaan merokok, dan konsentrasi nikotin di dalamnya diketahui memiliki peran besar terkait hal tersebut.
Rokok elektronik sudah dijual di pasar selama sekitar satu dekade dan terus bertambah populer di kalangan remaja. Di Amerika Serikat, lebih dari 2 juta siswa SMP dan SMA mengonsumsi vape pada 2016, termasuk 11 persen siswa SMA. Ini menjadi perhatian karena menyangkut kesehatan publik secara luas.
ADVERTISEMENT
Walau vaping dianggap alternatif yang lebih sehat ketimbang rokok tembakau, tapi beberapa penelitian juga menemukan risiko-risiko yang bisa ditimbulkan dari rokok elektronik, misalnya penyakit jantung, mengandung bahan kimia berbahaya, dan bisa menyebabkan kanker.
Tahun lalu, pemerintah AS melarang penjualan vape ke anak di bawah 18 tahun, tapi tak terlalu berdampak karena produk ini bisa dibeli online. Hal menarik dari vape yang disukai para remaja ini adalah adanya rasa yang bermacam-macam. Selain itu, kandungan nikotin di dalamnya juga bisa membahayakan perkembangan otak anak-anak.
JAMA Pediatrics menyarankan para orang tua untuk berbicara kepada anak-anaknya soal rokok elektronik, juga tentang bahaya dari nikotin. Dengan menghindari nikotin, bisa jadi anak-anak tidak akan terjerumus ke dalam budaya merokok.
ADVERTISEMENT