Rudiantara: Ada 2 Startup Indonesia yang Berpotensi Jadi Decacorn

9 Januari 2019 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat ini, Indonesia memiliki empat startup yang telah berstatus sebagai unicorn, yaitu GOJEK, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Status unicorn diberikan bagi perusahaan yang telah memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun 2019, kiprah startup unicorn di Indonesia diprediksi semakin bertumbuh lagi dan berpeluang naik kelas menjadi decacorn. Apa itu decacorn? Decacorn merupakan status yang diberikan untuk perusahaan yang memiliki valuasi di atas 10 miliar dolar AS.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, setidaknya ada dua startup unicorn Indonesia yang berpotensi naik kelas menjadi decacorn.
"Nanti mungkin masih nunggu satu ronde pendanaan lagi akan jadi decacorn. Saya engaak bisa sebutlah siapanya. At least satu lah, potensinya dua. Udah gitu aja. Karena ini istilahnya durian yang jatuh," ujar Rudiantara, saat ditemui di kawasan Jakarta, Rabu (9/1).
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Rudiantara menjelaskan saat ini target pemerintah adalah menambah satu startup unicorn lagi di Indonesia pada 2019. Itu dikarenakan program pemerintah adalah dapat menghasilkan lima startup unicorn.
ADVERTISEMENT
"Kan pemerintah itu program kerjanya menghasilkan 5 unicorn, sekarang sudah empat. Insya Allah tambahan satu pada tahun ini. Nah, sekarang saking besar demand-nya malah ada (potensi) decacorn, kan itu additional result," jelasnya.
Dua startup unicorn Indonesia yang paling berpeluang menjadi decacorn adalah GOJEK dan Tokopedia. Valuasi terakhir GOJEK disebut telah mencapai angka 5 miliar dolar AS, sementara Tokopedia dilaporkan TechCrunch kini memiliki valuasi 7 miliar dolar AS setelah mendapat suntikan dana baru dari Alibaba dan SoftBank.
Aplikasi GoJek. (Foto: Go-Jek)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi GoJek. (Foto: Go-Jek)
Tokopedia dan GOJEK memiliki strategi yang berbeda dalam meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Tidak seperti GOJEK yang telah ekspansi ke negara Asia Tenggara lain, Tokopedia belum memiliki rencana untuk membuka operasional di luar Indonesia.
"Kami tidak memiliki rencana untuk ekspansi ke luar Indonesia untuk saat ini. Kami akan menggandakan bisnis kami di pasar Indonesia untuk mencapai setiap pojok di negara archipelago kami yang indah," ujar CEO dan pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya, kepada TechCrunch.
ADVERTISEMENT
Tapi keduanya memiliki kesamaan dalam mengembangkan layanannya dari inti layanan awal. Misalnya GOJEK yang kini menyediakan berbagai layanan di luar transportasi, sementara Tokopedia menerapkan pembayaran digital, pembelian pulsa, hingga layanan keuangan.
Mana yang akan menjadi startup decacorn pertama di Indonesia?
Tokopedia?
GOJEK?
Atau ada yang lain?