Rudiantara Komentari Langkah Papua Nugini Blokir Facebook

31 Mei 2018 22:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara angkat bicara terkait rencana Papua Nugini memblokir platform media sosial Facebook selama sebulan. Penutupan akses tersebut terkait banyaknya akun palsu penyebar konten negatif.
ADVERTISEMENT
Rudiantara mengatakan pemerintah Indonesia punya cara sendiri dalam penanganan konten negatif di Facebook. Langkah blokir seperti yang dilakukan Papua Nugini tidak bisa langsung diterapkan begitu saja di Indonesia.
"Saya sampaikan, kita lihat sampai sejauh mana parahnya, karena Facebook ini (di Indonesia) berbeda dengan Papua Nugini," ucap Rudiantara dalam acara buka bersama di gedung Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis (31/5).
Hal ini karena banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan Facebook untuk berbagai kegiatan, mulai dari bersosialisasi hingga berbisnis. "Facebook digunakan banyak orang di Indonesia untuk mencari berkah," tambahnya.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Chief RA ini tidak akan tinggal diam jika ada konten negatif di Facebook yang mengadu domba masyarakat Indonesia. Penutupan akses jadi konsekuensinya jika hal tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak mentolerir kalau Facebook digunakan untuk memecah belah bangsa. Lihat patokannya itu aja," tegas Rudiantara.
Menkominfo Rudiantara (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Sementara Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo Semuel A. Pangerapan berpendapat, Indonesia lebih memilih untuk berkoordinasi dengan Facebook dalam menangkal beredarnya akun palsu di platform tersebut.
"Terkait akun palsu, secara aturan Facebook, itu tidak boleh. Kami sudah minta Facebook untuk membersihkan akun-akun palsu di platform-nya," ujar Semuel.
Sebelumnya pemerintah Papua Nugini akan menutup Facebook selama satu bulan untuk menganalisis penggunaan media sosial tersebut oleh masyarakat. Penutupan juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi akun-akun palsu penyebar hoaks di Facebook.
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Papua Nugini, Sam Basil, mengatakan analisis akan dilakukan oleh kementeriannya yang dibantu Institut Riset Nasional.
ADVERTISEMENT
Tidak disebutkan bagaimana analisa akan dilakukan. Namun menurut Basil, dengan menutup Facebook bagi penggunanya selama sebulan, akan memudahkan mereka dalam melakukan analisis tersebut.
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)