Rudiantara Sebut Startup Edutech Calon Unicorn Baru di Indonesia

Menkominfo Rudiantara Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Ekonomi digital di Indonesia saat ini tengah bergeliat. Ada banyak startup baru bermunculan, dan bahkan ada empat startup lokal yang kini berstatus unicorn. Mereka adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara telah lama bilang, di tahun 2019 ini atau di akhir masa jabatannya akan ada satu lagi startup yang akan bergelar status unicorn atau memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dolar AS. Kini, ia kembali menyinggung soal potensi lahirnya satu startup unicorn lagi di Indonesia.

Pria yang akrab disapa Chief RA ini kembali menegaskan kemungkinan munculnya satu lagi startup unicorn baru yang akan menemani empat startup lokal lain yang telah bergelar unicorn. Ketika ditanya bocoran startup dari sektor apa yang paling berpotensi untuk menjadi unicorn, ia menyebutkan perusahaan ini bergerak di bidang teknologi edukasi (education technology/edutech) dan kesehatan (healthy).

"Kita harapkan atau targetnya tahun ini ada lima unicorn. Sekarang kan sudah bulan September atau sembilan masih ada waktu lah. Kita harapkan seperti itu. Sekarang saya lihat ada potensi besar di edutech, pertama karena 20 persen dari APBN kita untuk tahun ini Rp 2 ribu triliun lebih, artinya Rp 400 triliun lebih itu untuk pendidikan itu baru dari sektor pemerintahan, belum dari sektor swasta," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (5/9).

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberi sambutan di peluncurkan program Digital Talent Scholarsip "SIMONAS" Jakarta, Kamis (5/9). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Selanjutnya, ada sektor lain yang disinggung Rudiantara, yakni health tech atau kesehatan berbasis teknologi yang juga memakan lima persen dari APBN. Kemudian, ada juga potensi dari bidang leisure atau hiburan dan travel.

"Pendidikan dan kesehatan sama leisure, karena anak-anak muda sekarang ini kan nabung untuk experience, bukan lagi untuk beli sesuatu, kebanyakan seperti itu, sehingga menimbulkan potensi bisnis yang baik," jelasnya.

Peluang Startup di Bidang Edutech untuk Unicorn Lebih Besar

Kepada wartawan, Rudiantara sedikit bungkam dengan akan hadirnya startup unicorn baru di Indonesia. Namun, berdasarkan pernyataannya, startup di bidang edutech yang akan menjadi kandidat terkuat.

"Paling berpotensi masih edutech, mudah-mudahan, ya, tahun inilah. Ya, enggak tahu saya, saya enggak tahu, itu kan bisnis saya enggak bisa atur. Ya, edutech lah yang pendanaannya sudah memang di ronde-ronde atas, bukan level seed capital atau di seri A, tapi sudah di seri D atau ke atas," ungkapnya.

Dalam pemberitaan yang beredar, beberapa startup Indonesia kandidat unicorn baru pun bermunculan, salah satunya Ruangguru, yang 'kebetulan' bergerak di bidang edutech. Kabarnya, Softbank akan menanamkan sejumlah investasi ke Ruangguru.

Konferensi pers perayaan ulang tahun ke-5 Ruangguru. Foto: Okke Oscar/kumparan

Seperti dilaporkan oleh KRAsia, SoftBank mungkin bergabung dengan investor Ruangguru sebelumnya, East Ventures dan UOB. Sementara DealStreetAsia melaporkan, kedua investor itu telah "menggandakan" investasi mereka dalam putaran penggalangan dana yang sedang berlangsung.

Ruangguru, yang didirikan lima tahun lalu sebagai platform bimbingan belajar online, telah berkembang menjadi startup edutech populer di Indonesia. Mereka mengklaim memiliki lebih dari 6 juta pengguna dan bekerja dengan lebih dari 150.000 guru yang menawarkan kursus online di 100 bidang pembelajaran.

Hingga kini, nilai valuasi Ruangguru tidak diketahui, mulai dari putaran pembiayaan sebelumnya, yang termasuk putaran pertama dari East Ventures pada 2014, putaran Seri A dari Venturra Capital pada 2015, dan putaran Seri B dari UOB pada 2017, sebagian besar tidak diungkapkan.