Rudiantara Setelah Batasi Akses Medsos: Ini Sementara dan Bertahap

22 Mei 2019 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri  Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, saat konferensi pers "Pesta Diskon Anti Golput". Foto: Dok. Panitia Klingking Fun
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, saat konferensi pers "Pesta Diskon Anti Golput". Foto: Dok. Panitia Klingking Fun
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan saat ini pemerintah mengambil langkah untuk membatasi akses fitur pada media sosial dan aplikasi pesan demi menjaga situasi dari berita negatif aksi perusuh di pusat Jakarta pada 21 dan 22 Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Pembatasan ini disebut juga akan berpengaruh pada performa layanan media sosial dan aplikasi pesan yang akan melambat. Konten yang terpengaruh adalah foto dan video.
"Pembatasan ini bersifat sementara dan bertahap. Pembatasan dilakukan pada platform, fitur-fitur medsos, dan messaging system," kata Rudiantara dalam jumpa pers di kantor Menkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) pukul 14.30 WIB.
Jumpa pers ini juga dihadiri Menkopolhukam Wiranto, Kepala BIN Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan lainnya.
Ketua Majelis Wali Amanat Unpad, Rudiantara Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Rudiantara menjelaskan, media sosial dan aplikasi pesan dimanfaatkan oleh oknum untuk menyebar ujaran kebencian dan berita negatif yang membuat ricuh. Agar terhindar dari itu semua, publik diminta kembali mengakses media massa mainstream yang terbukti memberitakan fakta, bukan berita palsu (hoaks) yang dapat memecah belah persatuan.
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Wiranto tidak menjelaskan secara pasti sampai kapan pembatasan ini dilakukan. Itu semua tergantung situasi demi mengamankan negeri.
"Benar-benar ini adalah satu upaya untuk mengamankan negeri ini. Negeri yang kita cintai. Berkorban untuk tidak lihat gambar selama dua atau tiga hari. Teks masih bisa," jelas Wiranto.
Wiranto menyebut pemerintah telah mengetahui dalang di balik ricuh Jakarta hari ini, tetapi belum mengungkap identitas pelakunya.