Rudiantara Soal Telkom 1: Itu Satelit Sudah Lama Usianya

28 Agustus 2017 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, angkat bicara terkait anomali yang terjadi pada satelit Telkom 1 dan menyebabkan sejumlah siaran televisi nasional terganggu sejak akhir pekan lalu dan membuat ribuat ATM bank offline. Saat ditemui di tengah rapat bersama DPR di Jakarta, Senin (28/8), Rudiantara berkata gangguan yang terjadi pada Telkom 1 disebabkan salah satunya oleh usia satelit yang sudah tua. Menurut standar industri, Rudiantara berkata satelit memiliki usia efektif umumnya 15 tahun. Itu berarti, Telkom 1 yang meluncur di tahun 1999, seharusnya sudah berhenti beroperasi pada 2014 dan maksimal pada 2015. "Itu menunjukan satelit itu sudah lama usianya. Apalagi satelitnya sudah uzur, ya, di atas 15 tahun. Pada umumnya satelit itu beroperasi 15 tahunan lah." kata Rudiantara. Sampai di tahun 2017 ini, Telkom masih mengoperasikan satelit Telkom 1 yang usianya sudah masuk 18 tahun. Telkom 1 sejauh ini melayani sebanyak 63 pelanggan, dengan 8 di antaranya merupakan penyedia Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang memiliki 12.030 site sehingga total ground segment sekitar 15.000 site. Rudiantara mengingatkan agar perusahaan telekomunikasi selalu memiliki cadangan operasional atas sebuah satelit yang sangat krusial perannya, termasuk untuk operasional siaran televisi dan ATM. "Bottom line selalu memperhatikan namanya backup, solusi what if scenario. Teman-teman Telkom sekarang memindahkan ke (satelit) Telkom yang lebih baru," ujar Rudiantara.
ADVERTISEMENT
Dua Tahap Pemulihan Telkom 1 Saat ini Telkom sedang melakukan dua tahap upaya pemulihan layanan satelitnya yang ditargetkan rampung pada 10 September 2017. Tahap pertama, badan usaha milik negara ini melakukan proses migrasi pelanggan dan layanan di Telkom 1 sejak 26 Agustus. Proses penyediaan serta pengalihan transponder Telkom 1 ke transponder satelit pengganti, yaitu Telkom 2, Telkom 3S, serta satelit lainnya, direncanakan selesai pada 30 Agustus. Kemudian tahap kedua, dilakukan proses repointing antena ground segment secara bertahap bersama pelanggan maupun operator penyedia layanan VSAT, yang ditargetkan selesai pada 10 September 2017. Anomali pada Telkom 1 terjadi pada Jumat (25/8) pukul 16.51 WIB yang membuat adanya pergeseran posisi antena dan membuat satelit tidak bisa berkomunikasi dengan layanan di Bumi. Gangguan ini menghambat siaran Net TV dan ANTV. Hambatan komunikasi berbasis Very Small Aperture Terminal (VSAT) juga terjadi hingga membuat offline ribuan ATM, dengan rincian 4.700 ATM BCA yang terdampak, 2.000 ATM Bank Mandiri, 1.500 ATM BNI, dan 300 ATM BRI.
Jumpa pers pemulihan satelit Telkom 1. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers pemulihan satelit Telkom 1. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Direktur Utama Telkom Indonesia, Alex J. Sinaga, menjelaskan bahwa satelit Telkom 1 telah diasuransikan ke Jasindo. Biaya yang timbul dari proses migrasi pelanggan dan layanan ini belum dihitung penuh oleh Telkom karena proses masih berlangsung. Setiap tahun, Alex berkata Telkom selalu melakukan evaluasi untuk melihat kesehatan Telkom 1. Evaluasi atau pengecekan terakhir dilakukan pada 2016, yang menarik kesimpulan bahwa Telkom 1 masih bisa beroperasi hingga sekurang-kurangnya tahun 2019. "Telkom 1 diluncurkan tahun 1999 dengan umur desain 15 tahun, sehingga menurut desainnya berakhir pada 2014. Tapi menurut praktik di industri satelit, bisa kurang atau lebih. Pada 2014 sebelum umur habis, hasilnya sangat sehat dan beroperasi normal, bahan bakar diprediksi lebih lama 15 tahun. Kemudian pada 2016 evaluasi lagi dan kesimpulan masih sama dengan 2014, kondisi normal dan bahan bakar masih bisa," jelas Alex dalam jumpa pers di gedung Graha Merah Putih Telkom, Jakarta, Senin (28/8). Selain Telkom 1, badan usaha milik negara ini sekarang mengoperasikan Telkom 2 dan Telkom 3s. Di tahun 2018, perusahaan berencana meluncurkan Telkom 4 yang nantinya akan menempati slot orbit tempat Telkom 1, yaitu 108 derajat Bujur Timur. Reporter: Ferio Pristiawan dan Muhammad Fikrie
ADVERTISEMENT