Rudiantara soal WhatsApp Pay di Indonesia: Kita Harus Terbuka

8 Oktober 2019 15:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aplikasi pesan instan WhatsApp tengah sibuk mengembangkan pasar dompet digital-nya, WhatsApp Pay. Indonesia pun menjadi salah satu sasaran pasar layanan transaksi mobile milik Facebook tersebut.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa Indonesia harus terbuka dengan masuknya layanan digital. Menurutnya, yang harus dilakukan ialah membuat kebijakan untuk perlindungan masyarakat.
“Tidak hanya terbuka saja tapi satu bagaimana kita menyiapkan kebijakan yang melindungi masyarakat, kuncinya melindungi masyarakat. Kedua, menjaga sustinability secara keseluruhan,” jelas Rudiantara saat ditemui di sela acara Bukalapak di Jakarta, Selasa (8/10).
Gantungan kunci logo WhatsApp. Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters
Untuk kebijakannya sendiri, Rudiantara bilang pihaknya tidak ingin terlalu memberatkan, baik dari sisi aplikator maupun masyarakat. Ia tegaskan peran pemerintah tidak lagi sebagai regulator, melainkan sebagai fasilitator.
Ia juga mengungkap bahwa selama masa jabatannya, Kominfo telah menghapus sederet aturan yang dianggap menyusahkan masyarakat untuk berinovasi.
“Tahun ini saya membuat 30 Permen (Peraturan Menteri) tapi membunuh 90 Permen. Saya tidak berlakukan lagi karena duplikasi dan menyusahkan masyarakat. Kalau (ada aturan) menyusahkan masyarakat, kita hapus saja,” tegasnya.
Ketua MWA Universitas Padjadjaran (Unpad), Rudiantara. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Sementara di Indonesia, WhatsApp sedang gencar-gencarnya menjajaki kerja sama dengan sejumlah layanan pembayaran digital di Indonesia. Di antaranya, ada layanan pembayaran GoPay milik Gojek, Dana yang didukung oleh Ant Financial China, dan startup fintech Ovo yang dimiliki oleh Lippo Group dan juga didukung oleh perusahaan transportasi panggilan Grab.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan dengan ketiga perusahaan itu diperkirakan akan diselesaikan dalam waktu dekat. Kabarnya, WhatsApp juga telah mendekati Bank Mandiri yang juga memiliki layanan pembayaran digital.
Facebook sendiri hingga saat ini masih sibuk melakukan uji coba WhatsApp Pay di India sejak 2018 dan sudah memiliki fasilitas penyimpanan data untuk memperkenalkan WhatsApp Pay ke seluruh pengguna di India. Sementara auditnya sendiri dilakukan oleh Tim Respons Darurat Komputer India (CERT-IN).
Begitu audit selesai, WhatsApp dapat meluncurkan layanan WhatsApp Pay di seluruh India. WhatsApp Pay direncanakan akan rilis pada akhir 2019.