Rudiantara: Tangani Eksploitasi Anak di Internet, Semua Harus Terlibat

6 Februari 2018 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (Foto: Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (Foto: Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selasa (6/2) adalah peringatan hari internet aman sedunia atau 'Safer Internet Day'. Peringatan rutin tahunan setiap 6 Februari ini mempromosikan penggunaan teknologi dan internet yang lebih aman dan bertanggung jawab, terutama untuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi nasional bertajuk 'Internet Aman untuk Anak' di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (6/2), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan penanganan kasus kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak di dunia internet harus melibatkan seluruh ekosistem.
"Pendekatannya harus dari ekosistem. Pemerintah tidak boleh, tidak bisa sendirian, semuanya harus bergerak. Bukan hanya Kementerian PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) saja, kementerian lain juga dilibatkan, NGO (organisasi non pemerintah), CSO (organisasi masyarakat) juga harus ada," jelasnya, dilansir situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Walau begitu, Rudiantara juga menjelaskan pentingnya lingkungan keluarga sebagai lapisan pertama dalam melindungi anak saat penggunaan internet.
"Harus dimulai dari rumah. Dari orang tua, orang tua, orang tua. Bukan anak-anak itu tidak boleh akses internet, tapi bagaimana didampingi. Baru sekolah, kemudian masyarakat," paparnya.
ADVERTISEMENT
Kemkominfo sendiri memiliki dua pendekatan dalam penanganan internet, yaitu pendekatan hulu dan hilir. Rudiantara memaparkan, pendekatan hulu lebih kepada literasi dan penyediaan situs-situs positif yang dapat diakses dan menjadi sumber informasi yang baik bagi anak-anak.
Sementara pendekatan hilir adalah pendekatan pemblokiran. Saat ini, Kemkominfo telah menyediakan sekitar 289 ribu situs positif yang sebagian besar memiliki domain .edu yang berfokus di bidang pendidikan dan layak diakses anak.
penggunaan internet pada anak harus terkontrol (Foto: pexels)
zoom-in-whitePerbesar
penggunaan internet pada anak harus terkontrol (Foto: pexels)
Dari sisi perusahaan internet, Google Indonesia yang diwakili Head of Public Policy Shinto Nugroho menegaskan komitmen Google untuk menjadikan internet sebagai tempat yang aman bagi anak-anak.
Google menurutnya akan terus membangun pengaturan keamanan dalam semua produknya untuk memerangi eksploitasi seksual secara online dan mendukung literasi digital yang dicanangkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Kami bekerja sama secara insentif untuk menambahkan keyword dari teman-teman Kementerian Kominfo, menjaga agar internet tetap berguna sebagai sumber informasi yang dibutuhkan tapi terus menerus aman," kata Shinto.