news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rudiantara Ungkap Tantangan Terberat Membangun Palapa Ring Timur

2 Mei 2019 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara (kanan). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara (kanan). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pembangunan infrastruktur jaringan Palapa Ring Paket Timur sudah mencapai 96 persen. Ia mengungkap sisanya akan rampung pada pertengahan tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Untuk yang sub-paket Palapa Ring keseluruhan kan udah 96 persen, jadi tinggal 4 persen,” ungkap Rudiantara, di sela acara kolaborasi Ovo, Tokopedia, dan Grab di Jakarta, Kamis (2/5). "Kita tetap sesuai dengan jadwal, pertengahan tahun, Juni atau Juli, itu konstruksi udah selesai."
Palapa Ring dibagi menjadi tiga bagian yakni Barat, Tengah, dan Timur. Sementara pembangunan jaringan di Barat dan Tengah sudah rampung 100 persen, kini hanya tinggal menunggu Palapa Ring bagian timur terselesaikan.
Rudiantara mengungkap bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan konstruksi Palapa Ring di bagian Timur. Beberapa hambatan tersebut meliputi tantangan geografis hingga adat.
Ilustrasi tebing di Papua. Foto: pixabay
Palapa Ring Timur sendiri dibagi ke dalam dua sub-paket. Sub-paket A banyak berada di wilayah pesisir Papua, yaitu mencakup Maluku, Nusa tenggara Timur, dan Papua Barat. Di sub-paket ini, jaringan dihubungkan melalui jaringan kabel laut. Sementara sub-paket B antara lain wilayah pedalaman di Papua, yang kebanyakan berlokasi di daerah pegunungan.
ADVERTISEMENT
“Permasalahannya yang di gunung. Yang digunung ‘kan kita tidak bisa narik fiber optic sedangkan di laut bisa, di darat bisa, tapi kalau di gunung tidak bisa,” beber pria yang akrab disapa Chief RA itu.
Pembangunan jaringan di pegunungan memiliki tantangan sendiri karena membutuhkan teknologi gelombang mikro alias microwave untuk konstruksinya. Selain itu, keterbatasan akses dan kondisi geografis juga mengharuskan adanya transportasi khusus, yakni helikopter.
“Membawa material menggunakan helikopter, membawa pekerja pakai helikopter, bahkan air galon pun dibawa pakai helikopter. Kenapa butuh air galon? Itu kan ngaduk semen harus pakai air, nah di atas kan nggak ada air,” jelasnya.
Menkominfo Rudiantara bersama PT Palapa Ring Barat. Foto: Kominfo
Belum lagi soal kepemilikan tanah. Rudiantara bercerita bahwa pembangunan sempat terhambat karena lokasi tanah pembangunan yang sulit untuk dinegosiasi.
ADVERTISEMENT
“Tidak seperti di Jawa, ada tanah negosiasi harga mahal kita bisa beli selesai. Balik nama. Di sana kan ada tanah adat, negosiasi dulu sama adat, macam-macam. Terus ada tanah keramat, yang sudah jadi terus ternyata dibilang keramat, jadi harus pindah lagi,” ungkapnya.
“Belum lagi itu masalah tantangan geografis, kedua juga masalah tantangan keamanan juga kan enggak gampang di Papua."
Peta proyek Palapa Ring. Foto: Kominfo
Meskipun menghadapi banyak kesulitan, Kominfo optimis tidak akan berhenti sampai pembangunan jaringan bisa rampung sehingga semua masyarakat Indonesia bisa terpapar internet.
Rudiantara mengatakan, pembangunan di Palapa Ring Timur bakal segera rampung di bulan Juni atau Juli. Kemudian, jaringan bakal siap dioperasikan setelah 28 hari setelah jaringan terintegrasi.
“Paling lama Juli selesai, sebelum 17 Agustus sudah integrasi seluruh Indonesia,” tutupnya.
ADVERTISEMENT