Rusia Berencana Matikan Jaringan Internet Sebelum 1 April

12 Februari 2019 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusia. Foto: REUTERS/Pavel Rebrov
zoom-in-whitePerbesar
Rusia. Foto: REUTERS/Pavel Rebrov
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Rusia dikabarkan bakal melakukan uji coba untuk memutus jaringan internet global di negaranya. Langkah ini dilakukan Rusia untuk menguji pertahanan siber negara.
ADVERTISEMENT
Dalam uji coba ini berarti data yang berpindah antara warga dan organisasi Rusia akan tetap berada di dalam negara, tidak akan dihubungkan dengan jaringan internasional.
Tahun lalu, Rusia memperkenalkan program ekonomi digital nasional yang mengharuskan penyedia jasa layanan internet atau Internet Service Provider (ISP) di Rusia tetap berfungsi jika negara itu terputus dari jaringan internet di seluruh dunia.
Metode yang digunakan dalam rencana ini adalah nantinya ISP Rusia akan mengarahkan lalu lintas jaringan internet ke titik-titik yang dikontrol pemerintah. Rusia akan mengandalkan salinan Domain Name System (DNS) untuk menggantikan hubungan dengan internet global.
Menurut laporan BBC, pengujian ini rencananya akan dilakukan sebelum 1 April. Tapi, untuk sementara belum ada tanggal pastinya.
Internet Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Uji coba ini dilakukan untuk beberapa alasan, yang utamanya bertujuan untuk mengantisipasi serangan siber yang mengancam keamanan nasional.
Selain itu, pemutusan jaringan internet global ini juga dilakukan untuk melihat bagaimana Rusia dapat menguasai internet untuk mengontrol warga dan menjaganya dari ancaman luar.
Apabila pengujian ini berhasil, maka Rusia bisa menerapkan secara efektif jaringan internet yang dikendalikan negara dan memutusnya dari jaringan global saat diperlukan.
Pemerintah Rusia kabarnya menyediakan dana bagi ISP di negaranya untuk memodifikasi infrastruktur mereka sehingga upaya pengalihan ini bisa berjalan lancar.
Rencana ini menimbulkan pro dan kontra di Rusia. Pihak ISP dikabarkan ikut mendukung rencana pemerintah ini, tapi banyak pihak lain juga yang menentangnya karena dianggap akan mengganggu jaringan internet di negaranya.
ADVERTISEMENT