Satu Tahun Pokemon Go: Euforia Singkat yang Dirindukan

7 Juli 2017 16:24 WIB
Chikorita dari generasi ke-2 warnai Pokemon Go. (Foto: Pokemon Go via YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Chikorita dari generasi ke-2 warnai Pokemon Go. (Foto: Pokemon Go via YouTube)
ADVERTISEMENT
Hari Kamis (6/7) kemarin, adalah satu tahun kelahiran game Pokemon Go yang dalam sekejap membawa euforia baru ke berbagai belahan dunia. Sebelum dirilis, iklan mengenai game ini memang sudah beredar, di mana dalam video promosinya menampilkan anak-anak yang memburu Pokemon di dunia nyata. Ketika Pokemon Go benar-benar hadir, sensasi yang dirasakan memang tidak jauh berbeda dengan apa yang disajikan dalam video iklan tersebut. Dengan teknologi augmented reality (AR), para pemain harus benar-benar menjelajahi peta secara nyata untuk mencari dan menangkap Pokemon. Pokemon Go kemudian menjadi sebuah fenomena baru yang diberitakan di media seluruh dunia karena berbagai dampak yang ditimbulkannya. Banyak kejadian-kejadian unik yang tidak pernah terjadi sebelumnya berkat kehadiran Pokemon Go. Kejadian itu bisa berupa hal positif maupun negatif, misalnya banyak orang yang jadi lebih banyak keluar rumah, bersosialisasi, olahraga, hingga yang negatif seperti kecelakaan jalan raya atau memasuki daerah terlarang demi mencari Pokemon. Game ini tak hanya dimainkan oleh anak-anak muda, tapi juga dewasa, bahkan orang yang jarang bermain game sebelumnya pun bisa ketagihan Pokemon Go saat pertama kali mengudara. Saat itu, jika kamu menyusuri jalanan kota atau kompleks perumahan, kamu sering menjumpai orang-orang yang memegang ponsel dan terus memandangi layarnya sembari berjalan kaki. Melihat orang-orang ini, kita bisa menyimpulkan secara langsung, "Pasti lagi nyari Pokemon nih."
Remaja Jepang bermain game Pokemon Go. (Foto: Toru Hanai/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Remaja Jepang bermain game Pokemon Go. (Foto: Toru Hanai/Reuters)
Tapi, ternyata banyak juga yang mencari Pokemon menggunakan kendaraan seperti motor dan mobil karena malas berjalan. Bahkan, ada yang niat memesan ojek online hanya untuk menambah koleksi Pokemon dalam akunnya. Tentu saja, sang sopir ojek kebingungan. "Mau kemana dek?" tanya sopir ojek. "Mau cari Pokemon bang." kata si pemburu Pokemon. "??????????" sang sopir pun bingung. Para pemburu Pokemon ini memang berlomba-lomba untuk mengoleksi monster sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan level akun dan juga kekuatan demi menguasai Gym di berbagai daerah. Mereka terbagi ke dalam tiga tim dalam game, yang bernama Valor, Mystic, dan Instinct. Pemain bisa memilih ingin bergabung ke tim mana, dan nantinya tim-tim ini akan bersaing memperebutkan Gym yang tersebar di banyak titik. Euforia yang Hilang Niantic selaku pengembang game kemudian melakukan perubahan-perubahan yang lama kelamaan semakin menggerus euforia para pemainnya. Saat pencarian Pokemon, tak ada lagi sistem jejak, yang biasa dijadikan patokan letak Pokemon terdekat untuk diburu. Lalu, pengguna juga tak bisa lagi berburu menggunakan kendaraan, karena sistem game bisa mendeteksi jika pemain sedang naik motor atau mobil. Tak sampai akhir tahun 2016, euforia Pokemon Go semakin menghilang. Kini tinggal beberapa pemain loyal saja yang masih bertahan memainkan game tersebut. Tak lagi dijumpai orang-orang yang mencari Pokemon di jalanan. Sekarang kebanyakan lebih memilih menggunakan cara curang seperti 'Fake GPS' untuk mengumpulkan monster. Hal-hal curang seperti itulah yang kemudian membuat pemain jujur menjadi malas memainkan Pokemon Go, sama halnya dengan game online lain.
ADVERTISEMENT
Niantic sendiri baru saja mengeluarkan perubahan besar, dengan meluncurkan desain baru dari Gym dan sistem pertarungan keroyokan. Si pengembang juga menandai pemain-pemain yang berlaku curang agar tidak melanjutkan aksi kotornya tersebut. Meski sulit untuk menjaring kembali pemain-pemain lama yang telah meninggalkan game ini, Niantic bertekad untuk terus menghadirkan fitur baru ke dalam Pokemon Go. Pertarungan pemain melawan pemain atau PvP dan pertukaran Pokemon dengan pemain lain menjadi beberapa fitur yang diharapkan selama ini. Para pemain masih harus bersabar sejenak sebelum fitur-fitur ini hadir nantinya.
Fitur baru game Pokemon Go. (Foto: Pokemon Go)
zoom-in-whitePerbesar
Fitur baru game Pokemon Go. (Foto: Pokemon Go)
Kini, aplikasi Pokemon Go sudah diunduh lebih dari 750 juta kali di Android dan iOS. Menurut Niantic, ada 65 juta pemain yang aktif tiap bulannya dalam layanan mereka. Satu tahun berselang, Pokemon Go semakin dilupakan dan tak lagi mengundang euforia seperti dulu, meski dengan adanya fitur baru. Tapi, sesungguhnya momen-momen saat semua orang tampak menikmati Pokemon Go itu dirindukan. Hebat sekali melihat sebuah game bisa membawa pengaruh yang sangat besar ke dalam kehidupan manusia yang memang membutuhkan hiburan ini.
ADVERTISEMENT