Selama Januari 2019, Kominfo Temukan 81 Konten Hoaks soal Pemilu 2019

7 Februari 2019 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019, penyebaran hoaks alias disinformasi seputar Pemilihan Umum (Pemilu) semakin banyak ditemukan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil mengidentifikasi sebanyak 175 konten hoaks di internet yang didominasi oleh isu Pemilu selama Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut Ferdinandus Setu, Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, jumlah isu hoaks yang berkaitan dengan Pemilihan Umum mencapai 81 konten. Beberapa isu yang berhasil menimbulkan kericuhan ialah soal temuan tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok, isu PKI, ijazah, hingga masalah yang berkaitan dengan simbol jari.
Cuitan Andi Arief soal 7 kontainer surat suara tercoblos. Foto: Istimewa
Selain isu politik, Kominfo juga menemukan 22 konten hoaks berkaitan dengan peristiwa. Konten negatif yang dimaksud soal hoaks aksi bunuh diri di Sukorajo, video orang yang kembali hidup setelah dimakamkan empat hari, dan promo cashback 60 persen dari Ovo untuk pembayaran pendidikan.
Ditemukan juga sembilan konten hoaks berkaitan dengan isu agama seperti Muslim Ughyur, larangan shalat Jumat di perusahaan Cina, dan yang berkaitan dengan ceramah Kyai Said Aqil Siradj dalam acara internal Muslimat NU. Ada juga delapan konten soal bencana, makanan, dan tokoh di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Hoaks yang berkaitan dengan makanan yang dapat diidentifikasi antara lain soal garam yang tidak boleh dimasak, lintah di kangkung, mie instan penyebab kanker sampai es krim yang mengandung lemak babi. Tokoh yang dikaitkan dengan paling banyak dimunculkan dalam konten hoaks antara lain Presiden Joko Widodo, Ahok, dan Ustadz Arifin Ilham," ungkap Ferdinandus dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (5/2).
Joko Widodo Foto: Biro Setpres
Kominfo juga menemukan masing-masing empat konten hoaks mengenai keamanan dan teknologi. Selebihnya, ada tiga konten hoaks yang berkaitan dengan kecelakaan dan satu berita palsu soal lingkungan.
"Yang berkaitan dengan teknologi misalnya mengenai keychain GPR, main HP sebabkan mata bengkak dan blokir SMS," jelasnya.
Upaya Kominfo Berantas Hoaks Jelang Pemilu 2019
ADVERTISEMENT
Jelang Pemilu 2019, Kominfo bakal gencar memberantas hoaks yang beredar di media sosial. Pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk menjaga ketentraman jagat maya dari hoaks.
Penandatanganan MoA oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kiri), Ketua KPU Arief Budiman (tengah) dan Ketua Bawaslu Abhan (kanan) untuk lawan hoaks di internet. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Tak hanya soal Pemilu, namun Kominfo juga terus mengawasi platform media sosial dari isu hoaks lainnya. "Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, rata-rata sehari menemukan 4 sampai 6 konten hoaks dari beragam isu," ucap pria yang akrab disapa Nando itu.
Kominfo juga mengimbau masyarakat dan pengguna media sosial untuk tidak menyebarluaskan informasi hoaks dalam bentuk apapun. Jika ditemukan adanya indikasi informasi yang mengandung hoaks, kamu bisa melaporkanya melalui aduankonten.id atau akun Twitter @aduankonten.
ADVERTISEMENT