news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Strategi Google Duo Bertahan di Pasar Aplikasi Pesan

24 April 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Humberto Castaneda, Product Manager Google Duo. Foto: Google
zoom-in-whitePerbesar
Humberto Castaneda, Product Manager Google Duo. Foto: Google
ADVERTISEMENT
Persaingan aplikasi pesan instan kian sengit seiring dengan kemajuan fitur di tiap aplikasi. Pekan lalu, BlackBerry Messenger alias BBM yang pernah menjadi salah satu aplikasi pesan terpopuler, layanannya akan segera ditutup.
ADVERTISEMENT
Google, sebagai salah satu penyedia layanan pesan instan lewat aplikasi Google Duo, punya cara sendiri dalam menghadapi persaingan antar aplikasi pesan.
Sebagai salah satu penyedia layanan pesan, Google punya cara sendiri dalam menghadapi ketatnya persaingan aplikasi messaging ini. Lewat aplikasi Google Duo, raksasa teknologi itu mengatakan sama sekali tidak memikirkan kompetisi.
Product Communication Manager Google Indonesia, Felicia Wienathan, menjelaskan Google hanya berfokus pada prinsip perusahaan untuk terus mengembangkan layanan-layanannya agar menjadi platform yang bisa diandalkan. Ia menjelaskan perusahaan tidak pernah pusing memikirkan bagaimana cara berkompetisi atau siapa lawan mereka.
“Kita percaya semua product itu punya market-nya sendiri jadi kita enggak mau jadi kompetitif. Kita enggak kaya gitu, semuanya punya hak untuk thrive, semuanya punya hak untuk berkembang masing-masing. Tapi kalau dari kita, sebisa mungkin do our best untuk develop product-nya, yang relevan dan menjawab,” ujar Felicia
Aplikasi Google Duo. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan bahwa Google memiliki fokus untuk memberikan layanan yang relevan kepada masing-masing pasar di setiap negara. Oleh karena itu, seiring dengan kehadiran layanan Google Duo yang semakin cocok dengan kebiasaan masyarakat, maka dengan sendirinya layanan tersebut bisa mendapatkan lebih banyak perhatian.
“Kita percaya kalau produk kita bagus dan semakin relevan ya semakin membantu teman-teman dalam menjawab problem dengan sendirinya tingkat pemakaian akan naik. Itu sudah prinsip dasar kita. Jadi kita enggak pernah set target harus berapa,” tambahnya.
Di Indonesia sendiri, Google baru saja meluncurkan empat fitur baru pada Google Duo, yakni grup video call, fitur hemat kuota, Duo for Web, dan pesan video. Keempat fitur tersebut hadir berdasarkan riset kebiasaan dan kebutuhan netizen Indonesia dalam berinteraksi lewat obrolan video.
Fitur Group Video Call di aplikasi Google Duo. Foto: Google
ADVERTISEMENT
Felicia juga mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu pasar Google Duo yang paling penting. Oleh karena itu, fitur Group Video Chat pertama kali hadir di Indonesia. Hal itu juga didasari oleh penggunaan Google Duo di Indonesia yang menduduki peringkat ketiga secara global setelah Amerika Serikat dan India.
“Setiap negara punya kebutuhan yang berbeda, setiap negara punya masalah yang berbeda, terus juga behavior pengguna berbeda. Makanya kita enggak pernah pukul rata. Makanya kenapa di Indonesia kita bisa bilang group call adalah market yang pertama,” ujarnya.