Strategi Smartfren di 2018: Perkuat Internet dan Olah Big Data

8 Februari 2018 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan telekomunikasi Smartfren. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan telekomunikasi Smartfren. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan telekomunikasi Smartfren terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. Salah satu langkah yang telah mereka ambil adalah sepenuhnya meninggalkan layanan CDMA dan terus memperkuat jaringan 4G LTE.
ADVERTISEMENT
Di awal tahun 2018, Smartfren mengungkap strateginya untuk bersaing dengan operator telekomunikasi lain dalam menjaring pelanggan. Ada dua langkah strategi yang mau diaplikasikan oleh Smartfren untuk meningkatkan layanannya.
Langkah pertama yang mulai dilakukan oleh Smartfren adalah dengan mengaplikasikan teknologi jaringan 4G LTE bernama Massive MIMO yang dapat menambah kecepatan internet dan memperluas cakupan area layanannya.
"Di tahun 2018, kita memperkenalkan teknologi MIMO yang sebetulnya berbeda dengan Massive MIMO. Kita bekerjasama dengan ZTE untuk menerapkannya. Perbedaan mendasarnya adalah memiliki banyak jalur yang akan meningkatkan stabilitas jaringan atau sinyal kepada pelanggan," ujar VP Technology Relations & Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo, saat ditemui di Jakarta, Kamis (8/2).
Modem WiFi M5 Smartfren. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Modem WiFi M5 Smartfren. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Munir mengklaim teknologi Massive MIMO memiliki kecepatan transfer data mencapai rata-rata 40 Mbps lebih cepat dari teknologi LTE saat ini. Penerapan teknologi ini sendiri sudah mulai dilakukan untuk 200 BTS yang dimulai dari kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Jadi, untuk buffering YouTube pada tahun 2018 ini akan terasa berkurang karena kita terus memperbaiki jaringan," kata Munir.
Pakai Sistem Manajemen Data
Strategi kedua, Smartfren juga menyempurnakan sistem customer experience yang bekerja sama dengan IBM dan menghadirkan program Customer Experience Management System (CEMS).
Dengan hadirnya program ini, Smartfren dapat mengetahui mengenai pola penggunaan data maupun perangkat yang digunakan oleh konsumen. Contohnya, mengetahui rata-rata penggunaan data per hari hingga setiap bulannya, situs serta aplikasi yang paling banyak diakses, hingga perilaku penggunaan kuota data.
Data yang disajikan oleh CEMS dapat dijadikan acuan dalam menghadirkan produk, layanan, hingga rencana perluasan jaringan.
"Semakin banyak jumlah pelanggan, kita harus kenal pelanggan kita. Jadi banyak terobosan nanti juga ada terobosan distribusi dengan makin banyaknya teknologi akan berhubungan dengan keamanan," ujar Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim.
Djoko Tata Ibrahim, Smartfren. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djoko Tata Ibrahim, Smartfren. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
Soal keamanan data pelanggan, Djoko menjamin data yang dimiliki oleh Smartfren akan terjamin. Data pelanggan akan dijaga ketat menggunakan prosedur yang berlaku sesuai dengan peraturan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Djoko menambahkan dengan hadirnya dua penerapan teknologi terbaru ini, Smartfren berharap bisa meningkatkan jumlah dan kepuasan pelanggan serta mampu memenuhi target yang telah ditetapkan.
"Kami akan melipatgandakan jumlah pelanggan di tahun ini dari jumlah pelanggan saat ini 12 juta. Selain itu, kami akan membangun 10 ribu BTS di seluruh Indonesia dan meningkatkan stabilitas jaringan, kemudian memperkuat Andromax dengan layanan 4G unlimited saat ini," jelas Djoko.