SWAT Serbu Rumah Warga Akibat Laporan Palsu di Aplikasi Pesan Pizza

17 September 2019 7:03 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tim SWAT. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tim SWAT. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seperti aplikasi pesan antar makanan lainnya, aplikasi Domino’s Pizza juga memungkinkan pelanggan untuk menuliskan pesan untuk permintaan tambahan, seperti alergi makanan, sambal tambahan dan sebagainya. Namun pada kasus ini, seseorang membuat pesan yang bikin sebuah rumah digerebek oleh anggota tim SWAT.
ADVERTISEMENT
Hal itu berawal dari seorang pegawai Domino’s Pizza yang ketar-ketir mendapatkan sebuah pesanan pizza dengan catatan yang mengerikan lewat aplikasi. Pesan itu mengatakan bahwa ada orang yang diculik di sebuah rumah di sekitar Sherman Oaks, California.
Tanpa berpikir panjang, sang pegawai restoran pizza itu langsung menghubungi polisi, seperti yang akan dilakukan orang lain di situasi serupa. Mendapatkan laporan tersebut, sekelompok anggota tim SWAT lengkap bersenjata segera berangkat ke alamat yang tertera dan menggerebek rumah tersebut.
Ilustrasi Polisi New York. Foto: Shutter Stock
Setidaknya satu orang diborgol dan semua orang diharuskan keluar rumah. Namun, polisi tidak menemukan kasus penculikan di rumah itu. Pemilik rumah mengaku tidak mengetahui sama sekali soal pesanan pizza lewat aplikasi Domino’s yang menuliskan catatan soal penculikan di rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, departemen kepolisian San Diego masih terus melakukan penyelidikan terhadap insiden ini mengingat betapa bahayanya jika polisi asal gerebek rumah orang hanya karena laporan di aplikasi tanpa melakukan verifikasi. Gara-gara hal ini, korban laporan palsu mengalami luka karena serangan polisi.
Diketahui, laporan palsu seperti ini disebut sebagai 'swating' di AS. Dan telah terjadi kasus serupa beberapa kali.
Swating sendiri adalah membuat laporan panggilan layanan darurat untuk mendapatkan tanggapan darurat berdasarkan laporan palsu dari insiden kritis yang sedang berlangsung,” kata FBI.
Ilustrasi buka aplikasi di smartphone. Foto: Stephen Lam/Reuters
Ini bukanlah pertama kalinya polisi melakukan gerebek akibat laporan palsu. Pada Desember 2017, seorang pria bernama Andre Finch terbunuh setelah rumahnya digerebek oleh polisi. Laporan palsu itu dibuat oleh seorang gamer Call of Duty yang salah memberikan alamat kepada polisi.
ADVERTISEMENT
Si gamer ingin membalas dendam kepada gamer lain yang ia temui secara online, namun ia keliru dan justru memberikan alamat Finch.