Teknologi AI dari Google Bantu Lindungi Hutan di Sumatra Barat

30 Juli 2019 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat “The Guardian” berteknologi Google AI. Foto: Dok. Google
zoom-in-whitePerbesar
Alat “The Guardian” berteknologi Google AI. Foto: Dok. Google
ADVERTISEMENT
Kerusakan hutan di Indonesia masih tergolong masif. Segala upaya telah dilakukan untuk melindungi hutan dari pembalakan liar (illegal logging) atau kerusakan yang disebabkan oleh faktor lainnya.
ADVERTISEMENT
Kini, berkat bantuan teknologi, melindungi hutan jadi jauh lebih efisien, seperti halnya perlindungan hutan di Sumatra Barat. Di sana, lembaga nonprofit Rainforest Connection memanfaatkan ponsel bekas, baterai, dan panel surya untuk menciptakan alat bernama "The Guardian".
Alat tersebut mampu merekam seluruh suara yang ada di dalam hutan, mulai dari suara binatang, suara gergaji mesin, serta truk pengangkut. Suara-suara itu dikirim ke cloud, lalu diolah dengan teknologi TensorFlow yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI).
Topher White, Founder & CEO Rainforest Connection dengan alat “The Guardian” berteknologi Google AI yang diciptakannya. Foto: Dok. Google
Setelah diolah, data suara akan dikirimkan kembali ke petugas patroli hutan untuk memantau keadaan langsung dari smartphone miliknya. Teknologi TensorFlow yang dikembangkan oleh Google dapat mengenali dan mendeteksi suara-suara yang terekam melalui microphone ponsel. Dengan begitu, ia dapat membantu petugas dan masyarakat sekitar untuk memantau keadaan hutan.
ADVERTISEMENT
Founder dan CEO Rainforest Connection, Topher White menjelaskan, alat The Guardian telah dipasang di 12 titik hutan dengan luas sekitar 5.140 hektar. “Alat ini diletakkan di atas pohon untuk merekam suara hutan menggunakan mikrofon dan mengirimkannya ke cloud dengan teknologi AI TensorFlow,” jelasnya, yang ikut turun langsung untuk pemasangan alat.
Rainforest Connection bekerja sama dengan KKI WARSI memasang alat The Guardian yang tersebar di empat nagari (desa) di Sumatra Barat: Nagari Sirukam, Nagari Pakan Rabaa Timur, Nagari Pakan Rabaa, dan Nagari Pasir Talang Timur. Tiap desa dipasang tiga alat di tiga titik yang berbeda dengan harapan dapat menjangkau seluruh area hutan.
Alat The Guardian diharapkan mampu membantu petugas patroli hutan untuk mengetahui keadaan hutan yang begitu luas secara real-time. Dengan begitu, jika terdeteksi adanya suara yang sekiranya dapat mengancam kelestarian hutan, petugas dapat segera mengambil tindakan dengan cepat dan tepat.
Aplikasi Rainforest Connection. Foto: Dok. Google
Lembaga Rainforest Connection merupakan salah satu pemenang Google AI Impact Challenge 2018, sebuah ajang pencari orang atau organisasi yang ingin memecahkan masalah penting dunia, misalnya, deforestasi.
ADVERTISEMENT
Para pemenang Google AI Impact Challenge diberi kesempatan untuk memanfaatkan teknologi TensorFlow yang open-source. Itu sebabnya Rainforest Connection bisa menggunakan teknologi Google tersebut untuk pengembangan alat The Guardian.
Jika penasaran ingin mencoba mendengarkan suara hutan di berbagai belahan dunia, termasuk Hulu Batang Hari dan Pakan Rabaa di Sumatra, kalian bisa melakukannya melalui aplikasi Rainforest Connection yang dapat diunduh di Google Play Store.