Terinspirasi Origami, Ilmuwan MIT dan Harvard Bikin Otot Buatan Ini

29 November 2017 8:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Otot Buatan (Foto: Harvard University/Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Otot Buatan (Foto: Harvard University/Youtube)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak hanya membuat kreatif anak-anak kecil di Jepang, teknik origami juga membuat kreatif sekelompok ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, sekelompok ilmuwan dari MIT dan Harvard itu baru saja berhasil menciptakan otot buatan yang terinspirasi dari teknik origami, seni melipat kertas asal Jepang tersebut.
Secara kekuatan, otot tiruan ini dapat mengangkat beban seribu kali lipat dari berat otot itu sendiri. Selain itu, dari segi kelenturan, otot buatan ini juga terampil dalam mencengkeram dan menyentuh bunga secara halus.
Di Proceedings of the National Academy of Sciences, para ilmuwan itu menjelaskan bahwa otot buatan mereka ini menawarkan kekuatan super robot lunak.
Biasanya, robot-robot terbuat dari logam dan material keras lainnya untuk memberikan mereka kekuatan. Akan tetapi, sesungguhnya, robot-robot juga butuh bahan baku yang lunak dan lentur untuk membuat mereka bisa mencapai tempat-tempat yang sulit dijangkau, menavigasi lingkungan yang tak dapat diprediksi dan berinteraksi secara aman dengan manusia.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, para ilmuwan itu kemudian merancang otot buatan ini.
"Kami sudah lama tertarik dengan robot-robot lunak karena mereka aman, karena mereka patuh dan karena mereka dapat mengatasi ketidakpastian," kata Daniela Rus, direktur Laboratorium Computer Science and Artificial Intelligence MIT yang juga merupakan salah satu peneliti senior dalam riset tersebut, dalam lansiran Los Angeles Times, Senin (27/11).
Otot Buatan (Foto: Harvard University/Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Otot Buatan (Foto: Harvard University/Youtube)
Masalah yang muncul pada keinginan Rus dan kawan-kawan itu adalah, robot lunak biasanya bukan merupakan robot pengangkat daya. Robot-robot lunak biasanya hanya mampu mengangkat beban-beban yang kecil.
Inspirasi pun akhirnya datang setelah para ilmuwan itu mempelajari teknik origami. Dengan memanfaatkan teknik tersebut, mereka menciptakan struktur seperti otot yang bisa memberi kelenturan pada tubuh.
ADVERTISEMENT
Mereka merancang struktur terlipat yang secara khusus dimaksudkan untuk memperpendek, meringkuk, memutar atau membungkuk menjadi bentuk tertentu saat dikompres. Caranya, mereka menyegel struktur terlipat itu dalam sekantong "kulit" polimer dan mengisinya dengan fluida berupa udara atau cairan lainnya.
Saat alat vakum mengisap fluida itu keluar, struktur origami terjepit bersamaan, berkontraksi ke bentuk yang ditentukan oleh pola lipatnya.
Robot pertama yang dibuat dengan memanfaatkan teknik ini adalah RoboBee, hasil rancangan Robert Wood dari Harvard.
Para peneliti telah membuat beberapa model otot buatan berdasarkan teknik origami itu. Berdasarkan penelitian mereka, beberapa otot origami terbukti bisa meremas sampai sepersepuluh dari ukuran aslinya, atau juga mengangkat beban seribu kali dari beratnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Otot-otot buatan itu memiliki kekuatan sekitar enam kali otot mamalia. Selain itu, menurut Rus, model atau pola dari otot-otot buatan itu juga dapat dikombinasikan atau dihubungkan secara bersama-sama sehingga memiliki pola gerak yang lebih banyak dan luas seperti halnya otot sungguhan.
Dengan penemuan ini, para ilmuwan optimis dapat membuat robot supercanggih dengan menggabungkan otot-otot yang dibuat berdasarkan teknik origami itu.
“Aku ingin membuat seekor gajah atau mungkin bayi gajah,” kata Rus sambil tertawa. Tentu saja maksud Rus adalah seekor robot gajah.