Tersangka Pencuri Bitcoin Rp 27 Miliar Kabur dari Penjara

20 April 2018 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sindri Thor Stefansson, pencuri bitcoin. (Foto: Kepolisian Reykjavik/Associated Press)
zoom-in-whitePerbesar
Sindri Thor Stefansson, pencuri bitcoin. (Foto: Kepolisian Reykjavik/Associated Press)
ADVERTISEMENT
Entah pria ini terlalu handal dalam melakukan kejahatan seperti di film-film atau sistem keamanan di Islandia yang terlalu buruk. Pihak otoritas setempat mengatakan seorang tersangka pria yang merupakan otak di balik pencurian 600 komputer untuk menambang bitcoin bernilai 2 juta dolar AS (setara Rp 27 miliar) telah melarikan diri dari penjara di Islandia.
ADVERTISEMENT
Lebih anehnya lagi, pelariannya itu diduga dilakukan dengan cara ia menyelinap ke dalam pesawat yang sama yang menerbangkan Perdana Menteri Islandia, Katrín Jakobsdóttir.
Sindri Thor Stefansson, nama dari tersangka tersebut, dijuluki sebagai "Bos Pencurian Bitcoin" oleh media lokal di Islandia. Dalam empat pencurian yang berbeda, 600 komputer untuk menambang bitcoin dicuri olehnya dan belum juga ditemukan hingga kini.
Sejumlah orang telah ditangkap terkait kejahatan tersebut, termasuk Stefansson. Pihak kepolisian yakin jika Stefansson adalah dalang di balik kejahatan tersebut. Namun, sayangnya kini ia telah kabur yang diperkirakan ke Swedia pada Selasa (17/4).
Ilustrasi Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Menurut laporan Associated Press, polisi menyakini Stefansson melarikan diri dari penjara dengan tingkat keamanan rendah melalui jendela dan naik pesawat ke Swedia di bandara internasional Islandia di Keflavik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, otoritas Islandia mengatakan Stefansson tidak harus menunjukkan paspor di bandara karena ia berpergian di dalam zona Schengen yang bebas paspor, tetapi tiket pesawat yang ia gunakan ternyata atas nama orang lain.
Seorang penumpang yang berada di pesawat yang sama dengan Stefansson mengatakan kepada media Islandia bahwa Perdana Menteri Islandia, Katrin Jakobsdottir, juga naik pesawat yang sama. Kepergian Jakobsdottir itu diagendakan untuk menemui Perdana Menteri India di Stockholm, Swedia.
Kepala Kepolisian Islandia Gunnar Schram mengatakan kepada media lokal Islandia Visir jika pihak otoritas yakin Stefansson memiliki kaki tangan yang membantunya melarikan diri dari penjara Sogn menuju bandara internasional di Keflavik.
Dilaporkan The Guardian, penjara desa yang berjarak 59 mil dari bandara itu tidak memiliki pagar dan narapidana diizinkan untuk mengakses telepon serta internet. Sejauh ini, dua orang telah diinterogasi karena dicurigai membantu pelarian Stefansson.
ADVERTISEMENT
Islandia dan Bitcoin
Islandia telah menjadi tempat yang menarik bagi penambang bitcoin karena penggunaan tanaman hidroelektrik yang memberikan biaya listrik rendah sehingga bagus untuk digunakan dalam menambang bitcoin yang menyedot listrik.
Ilustrasi Islandia. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Islandia. (Foto: Pixabay)
Pada bulan Februari, Associated Press melaporkan bahwa daya listrik yang digunakan untuk menambang bitcoin lebih besar daripada semua rumah di Islandia jika digabungkan. Sehingga aksi penambangan bitcoin dikhawatirkan dapat menyebabkan jaringan listrik jadi kelebihan beban.
Crescent Electric Supply Company memperkirakan biaya listrik untuk menambang 1 bitcoin di AS berkisar antara 3.224 dan 9.000 dolar AS, tergantung wilayahnya.
Saat ini, 1 bitcoin bernilai 8.102 dolar AS. Fakta itu membuat kita tidak sulit untuk membayangkan mengapa beberapa pengusaha cryptocurrency atau mata uang kripto mencari cara untuk memotong biaya peralatan menambang mereka menjadi nol.
ADVERTISEMENT