Tidak Buru-buru Bangun 5G, Smartfren Masih Fokus di Jaringan 4G

29 November 2018 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Smartfren di Jalan Sabang, Jakarta. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Smartfren di Jalan Sabang, Jakarta. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah perusahaan telekomunikasi di Indonesia sudah mulai mengembangkan teknologi jaringan 5G, seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo. Melihat pergerakan ketiga operator itu ternyata tidak membuat Smartfren ingin buru-buru melakukan langkah yang sama.
ADVERTISEMENT
Chief Brand Officer Smartfren, Roberto Saputra, mengatakan jika penetrasi penggunaan jaringan 4G hingga saat ini masih belum mencapai 90 persen. Otomatis penerapan teknologi 5G di Indonesia menurutnya belum terlalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Ia juga memprediksi jika Indonesia baru akan siap untuk melakukan pengembangan teknologi 5G pada 2020 atau 2021. Meski begitu, Roberto mengaku jika hingga saat ini Smartfren sendiri telah merancang roadmap untuk pengembangan jaringan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah.
"4G saja kalau dibilang penetrasinya belum sampai 90 persen, pengguna 2G dan 3G di Indonesia masih banyak. Jadi menurut saya dari 2G dan 3G ke 4G itu minimal 2 atau 3 tahun lagi seiring dengan handset 4G ini lebih affordable. Nah mungkin setelah 3 tahun baru kita ngomongin ke 5G," kata Roberto.
Jaringan 5G (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Jaringan 5G (Foto: Reuters)
Saat ini, Smartfren mengaku masih fokus dalam penetrasi pengguna jaringan 4G Plus atau yang dikenal dengan jaringan Pre-5G. Dengan jaringan ini, Smartfren seolah memberikan jembatan kepada masyarakat untuk peralihan ke 5G meski untuk komersialisasinya masih jauh.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah menyiapkan roadmap ke arah 5G, makanya belum lama ini kita ada update bahwa teknologi kita udah 4G Plus (untuk) menuju ke 5G. Kita sudah ready ke sana cuma untuk komersialisasinya masih butuh waktu," lanjut Roberto.
Di Indonesia sendiri, perkembangan Revolusi Industri 4.0 masih dalam tahap pengembangan. Perusahaan telekomunikasi Telkomsel pada bulan Agustus lalu menjadi pihak pertama yang menguji teknologi 5G di Indonesia saat ajang Asian Games 2018.
Baru-baru ini, penyedia layanan telekomunikasi PT XL Axiata juga sudah membuka laboratorium IoT untuk menjadi wadah bagi para developer mengembangkan idenya, juga Indosat yang melakukan uji kasus penggunaan 5G dalam pengalaman 3D Augmented Reality.