Tokopedia Bakal Ganti TokoCash dengan Ovo?

Perusahaan e-commerce Tokopedia. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)

Perusahaan e-commerce, Tokopedia, dikabarkan bakal mengganti layanan pembayaran digitalnya TokoCash dengan Ovo. Hal ini mungkin bakal jadi solusi yang diambil Tokopedia setelah layanan TokoCash masih dibekukan oleh Bank Indonesia sejak September 2017.

TokoCash dibekukan karena belum memiliki lisensi e-money dari Bank Indonesia.

Kabar ini pertama kali dilaporkan Tech in Asia, yang menemukan adanya deretan kode baru di halaman Tokopedia. Kode itu diyakini Tech in Asia menunjukkan akan ada kerja sama antara Tokopedia dengan Ovo, yang akan menggantikan layanan TokoCash.

Dalam kode itu, disebutkan pengguna nantinya tidak akan bisa lagi menggunakan TokoCash dan saldo TokoCash milik mereka akan dialihkan ke Ovo, termasuk segala jenis cashback.

Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)

Saat dihubungi kumparan, pihak Tokopedia tidak dapat memberikan konfirmasi terkait kabar tersebut. Namun, Tokopedia mengaku bakal mengumumkan kepada penggunanya jika memiliki mitra baru dalam layanannya.

"Tokopedia sebagai marketplace dari waktu ke waktu selalu menggandeng mitra-mitra strategis baru. Jika ada sebuah kemitraan baru, kami tentu akan mengumumkannya kepada para pengguna melalui platform kami," ujar Priscilla Anais, Head of Corporate Communications Tokopedia, kepada kumparan, Jumat (19/10).

Aplikasi pembayaran digital Ovo. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)

Ovo merupakan layanan digital wallet milik Lippo Group yang sudah mempunyai lisensi e-money dari Bank Indonesia. Ovo juga telah bekerja sama dengan perusahaan transportasi online Grab sebagai layanan dompet digitalnya.

Tentu apabila ini benar terjadi maka kedua pihak akan diuntungkan. Tokopedia akhirnya akan mempunyai layanan digital wallet yang telah 'aman' soal lisensi e-money, sementara Ovo bisa memperluas jangkauan penggunanya lewat kerja sama ini.

Selain itu, apabila kerja sama ini terwujud juga maka langkah Tokopedia ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh pesaingnya BukaLapak yang sudah terlebih dahulu bekerja sama dengan layanan dompet digital, Dana.

Dana yang telah memiliki lisensi e-money dari Bank Indonesia menggantikan BukaDompet milik BukaLapak yang juga dibekukan karena masalah lisensi e-money.