Traveloka Segera Terima Investasi Baru Rp 6 Triliun?

4 Oktober 2018 18:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Traveloka (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan penyedia jasa travel online Traveloka dikabarkan akan segera menerima investasi baru untuk mempercepat upaya ekspansi. Dana yang disuntik oleh investor baru dan lama diperkirakan mencapai 400 juta dolar AS atau sekitar Rp 6 triliun.
ADVERTISEMENT
Investasi baru ini bakal dimanfaatkan perusahaan untuk mendorong layanan di luar tiket pesawat dan pemesanan hotel, seperti konser atau taman hiburan, menurut laporan Bloomberg yang berasal dari sumber yang dekat dengan isu ini.
Sebelumnya, startup teknologi ini mendapatkan pendanaan baru dari Expedia sebesar 350 juta dolar AS pada Juli 2017 lalu. Suntikan tersebut membuat nilai valuasi Traveloka melonjak hingga 2 miliar dolar AS.
Pada akhir tahun lalu, perusahaan sukses mengumpulkan dana sekitar 500 juta dolar AS dari sejumlah investor. Penyuntik dana ke Traveloka terdiri dari East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, dan Sequoia Capital.
Perusahaan online travel agent, Traveloka. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan online travel agent, Traveloka. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Traveloka, yang didirikan oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang, menjadi perusahaan rintisan teknologi Indonesia pertama yang berhasil ekspansi ke Asia Tenggara, dengan layanan yang memudahkan pelanggan memesan tiket penerbangan dan hotel di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain di Indonesia, Traveloka kini memiliki cabang operasional di Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Dengan populasi lebih dari 620 juta jiwa, Google dan Temasek Holding memperkirakan pasar travel online di Asia Tenggara akan meningkatkan tiga kali lipat, mulai dari 26,6 miliar dolar AS pada 2017 hingga 76,6 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.