Waspada Elon Musk Palsu di Twitter Tipu Follower dengan Bitcoin Gratis
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan memasang foto profil dan beberapa cuitan terakhir mirip akun asli Elon Musk, hacker menjalankan aksi penipuannya dengan menyebarkan kicauan berisi bagi-bagi Bitcoin gratis dalam jumah yang menggiurkan.
Dalam cuitan di Twitter, akun Elon Musk palsu tersebut berjanji memberi 10.000 Bitcoin kepada pengikutnya dengan cara mengklik tautan yang disediakan oleh si penipu.
"Saya akan memberi 10.000 Bitcoin kepada semua komunitas,” cuitnya seperti Business Insider, Selasa (6/11).
Gara-gara spam tersebut, para peretas dilaporkan berhasil mengumpulkan uang sebanyak hampir 158 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2,3 miliar.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana para pengikut bisa tertipu Elon Musk palsu?
Para pengikutnya hanya perlu masuk ke dalam tautan yang tertera di cuitan tersebut dan mereka bisa menukarkan 0,1 Bitcoin (sekitar Rp 9,8 juta) hingga 1 Bitcoin (sekitar Rp 94,8 juta) ke dompet digital lewat kode QR. Sebagai imbalannya, pengikutnya akan menerima kembali 1 hingga 10 Bitcoin, atau setara Rp 94,8 juta sampai Rp 948,4 juta, dari sumbangan itu.
Supaya tampak lebih meyakinkan, para peretas mengubah foto dan nama menjadi Elon Musk. Hacker juga cukup cerdik mengambil beberapa cuitan terakhir akun Elon Musk asli agar semakin mirip dengan asli.
Mereka juga mengubah karakter huruf “L” di nama “Elon” agar upaya duplikasi identitas ini tak terdeteksi Twitter. Sekilas, tak ada pengguna yang menyadarinya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya satu, namun para peretas membajak hingga beberapa akun centang biru yang diubah menjadi akun Elon Musk palsu. Salah satu yang diretas adalah akun milik studio film Pathe UK. Beruntung, Pathe UK sudah telah mengambil alih akun Twitter-nya dan menghapus cuitan palsu yang mengatasnamakan Elon Musk.
Menanggapi masalah tersebut, Twitter segera memblokir akun-akun yang diretas tersebut. Twitter tampaknya memang kewalahan dalam menghadapi penipuan mata uang kripto yang sering terjadi di platform-nya.
"Menirukan seorang individu lain untuk menipu para pengguna jelas merupakan pelanggaran aturan Twitter. Twiiter juga telah secara substansial meningkatkan upaya untuk menangkal penipuan mata uang kripto di platform," kata Twitter seperti dikutip Business Insider.
"Dalam beberapa minggu belakangan, postingan pengguna (tentang Bitcoin) telah menurun hingga 10 kali lipat dalam beberapa minggu terakhir karena kami terus berinvestasi untuk menciptakan alat yang lebih proaktif untuk mendeteksi aktivitas spam yang berbahaya."
ADVERTISEMENT