Waspada, Smartphone Android Bisa Diretas Lewat Wi-Fi

8 Agustus 2019 14:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KRACK yang menyerang Wi-Fi. Foto: ariapsa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KRACK yang menyerang Wi-Fi. Foto: ariapsa
ADVERTISEMENT
Hampir semua smartphone Android dapat diretas hanya dengan menghubungkannya ke jaringan Wi-Fi. Masalah tersebut diungkap oleh Tencent Blade, yang merupakan divisi keamanan dari raksasa teknologi Tencent asal China.
ADVERTISEMENT
Dalam acara Cybersecurity Black Hat di Las Vegas, AS, Tencent Blade mengumumkan jika smartphone dengan prosesor Qualcomm Snapdragon rentan terhadap ancaman keamanan. Rangkaian kerentanan yang ditemukan dalam cip Qualcomm ini secara kolektif disebut 'QualPwn'.
"Salah satu celah keamanan memungkinkan penyerang membobol sistem dengan WLAN dan modem melalui udara," beber Tencent Blade, dalam situs resmi mereka. Dengan demikian, seorang peretas dapat menyerang targetnya cukup dengan mengakses jaringan Wi-Fi yang sama.
Artinya, hacker hanya perlu berada di dekat korban, tanpa perlu satu ruangan untuk melakukan peretasan. Jadi ketika perangkat korban terhubung dengan Wi-Fi yang sama dengan hacker, maka hacker bisa mengirimkan paket data berbahaya untuk mengambil alih perangkat milik pengguna.
Qualcomm Snapdragon 855. Foto: Qualcomm
Tencent Blade sendiri mengaku hanya menguji Snapdragon 835 dan 845 yang terdapat di Google Pixel 2 dan Google Pixel 3. Namun, hal tersebut bukan berarti pengguna perangkat yang ditenagai oleh chipset Qualcomm lainnya dapat bernapas lega.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Qualcomm mengatakan telah mengeluarkan patch terbaru untuk mengatasi celah keamanan tersebut. Qualcomm mengaku sudah melakukan investigasi terhadap semua chipset buatannya untuk memperbaiki celah keamanan tersebut.
Google juga telah menambal bug QualPwn pada pembaruan keamanan Android terbaru di bulan Agustus 2019. Mereka mendesak pengguna untuk melakukan pembaruan sesegera mungkin untuk terhindar dari peretasan lewat Wi-Fi.
Reporter: Aulia Rahman