WHO Larang Anak Usia 2 Tahun Nonton TV dan Main Smartphone

28 April 2019 19:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengeluarkan rekomendasi baru soal penggunaan smartphone dan televisi untuk anak-anak. Isinya adalah saran soal larangan dan batasan waktu untuk anak-anak dalam beraktivitas dengan kedua perangkat elektronik tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam rekomendasi ini WHO melarang keras anak-anak yang berusia di bawah dua tahun menggunakan smartphone ataupun menonton televisi. Mereka harus dijauhi dari paparan langsung layar smartphone maupun televisi.
Sementara untuk anak-anak berusia dua sampai lima tahun, mereka dibolehkan bermain dengan smartphone atau menonton televisi dengan batas waktu maksimal satu jam. Rekomendasi dari WHO ini bertujuan, salah satunya, untuk mendorong orang tua membantu anak-anak mereka tetap aktif dan cukup tidur.
“Meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi waktu berdiam diri, dan memastikan kualitas tidur pada anak-anak akan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan mereka, serta membantu mencegah obesitas di masa kecil dan penyakit terkait di kemudian hari,” kata salah satu program manager WHO, Fiona Bull, sebagaimana dilansir Gizmodo.
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
Pengaruh layar smartphone dan TV bagi anak
ADVERTISEMENT
Beberapa hasil penelitian menunjukan, anak-anak yang sering menghabiskan waktu untuk menggunakan smartphone, TV, atau komputer memiliki kinerja perkembangan yang lebih buruk dibanding anak-anak yang lain. Hal tersebut dipaparkan dalam laporan para peneliti di JAMA Pediatrics, sebagaimana diberitakan oleh TIME.
Para peneliti melihat ada efek negatif penggunaan perangkat elektronik tersebut terhadap perkembangan anak-anak, termasuk masalah dengan memori hingga keterampilan bahasa.
Hasil penelitian lain yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH) juga menemukan bahwa terlalu banyak waktu menatap layar smartphone dapat mengubah struktur otak anak-anak.
Uji penelitian dari studi ini dilakukan dengan cara memindai otak 4.500 anak berusia 9-10 tahun. Mereka adalah anak yang menghabiskan waktu lebih dari 7 jam sehari di depan layar smartphone.
ADVERTISEMENT
Hasil dari uji penelitian ini menunjukkan adanya penipisan prematur korteks otak, lapisan terluar otak yang fungsinya membantu memproses informasi dari luar.
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
Direktur studi NIH, Gaya Dowling, memperingatkan agar masyarakat tidak menarik kesimpulan cepat dari temuan ini. "Kami tidak tahu apakah itu disebabkan oleh menatap layar. Kami tidak tahu apakah itu hal yang buruk. Kita akan mengikuti mereka dari waktu ke waktu sehingga kita akan melihat apakah ada hasil yang terkait dengan perbedaan yang kita lihat dalam hasil penelitian awal ini," kata Dowling, seperti dilansir Bloomberg.
Dalam rekomendasi terbaru keluaran WHO ini, badan di bawah PBB itu tidak hanya memberi rekomendasi soal larangan dan batasan untuk anak-anak dalam bermain smartphone. Mereka juga merekomendasikan soal waktu tidur anak-anak.
ADVERTISEMENT
Mereka merekomendasikan bahwa anak-anak yang berusia satu hingga dua tahun bisa tidur 11 hingga 14 jam semalam, sedangkan mereka yang berusia tiga hingga empat tahun diharapkan bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup yakni antara 10 hingga 13 jam semalam.
Selain itu, anak-anak yang berusia di atas satu juga harus melakukan aktivitas fisik selama 180 menit setiap hari. WHO menekankan, rekomendasi aktivitas fisik ini terkait dengan upaya mencegah obesitas dan berbagai penyakit lain pada tubuh.