WordPress Tutup Kantor karena Karyawan Jarang Datang

19 Juni 2017 16:41 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kantor milik Automattic. (Foto: Automattic)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kantor milik Automattic. (Foto: Automattic)
ADVERTISEMENT
Automattic, perusahaan teknologi yang mengelola platform blog WordPress dan sejumlah layanan lain, punya kantor yang indah di San Francisco, California, Amerika Serikat. Kantor itu sejatinya adalah gudang, namun disulap menjadi ruang kerja yang nyaman, lengkap dengan perpustakaan. Kendati indah dan nyaman, namun hal itu tetap tidak membuat karyawan Automattic memiliki keinginan untuk bekerja di sana. Alhasil, karena sepi, sang CEO Matt Mullenweg memutuskan untuk melepas kantor tersebut. "Kami mendapatkan kantor di sana sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu, harga sewanya cukup bagus, namun tidak ada yang mau masuk ke dalamnya," ucap Mullenweg seperti dikutip Quartz. [Baca juga: Harga Properti Selangit, Google Beri Karyawan Rumah Modular] Alasan para karyawan tidak mau datang ke kantor, bukan karena kantor itu menyeramkan, atau karena mereka malas kerja. Semua itu terjadi karena Automattic memberi kelonggaran bekerja di mana saja, kapan saja, asalkan semua tugas dan tanggung jawab rampung. Iya, Automattic merupakan salah satu perusahaan teknologi yang sukses membangun budaya kerja secara remote. Mereka menawarkan pilihan kepada 550 karyawannya untuk bekerja di mana saja, bisa di rumah, restoran, kedai kopi, dan tempat umum lainnya.
ADVERTISEMENT
Logo WordPress. (Foto: gounder via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Logo WordPress. (Foto: gounder via Pixabay)
Sebelumnya, kantor Automattic di San Francisco adalah salah satu kantor opsional untuk para karyawan dengan konsep co-working space sehingga diharapkan ini bisa menjadi tempat kolaborasi. Perusahaan ini memiliki kantor serupa di Cape Town, Afrika Selatan, dan Portland, Maine. Karyawan yang mau bekerja di co-working space di tempat lain akan diberi upah tambahan 250 dolar AS per bulan, sementara karyawan yang memilih bekerja di Starbucks atau kedai kopi lain, Automattic akan membayar kopinya. Berbeda dengan Automattic yang merangkul pekerja jarak jauh, Yahoo, sekarang sudah diakuisisi Verizon, pada 2013 lalu pernah mengharuskan karyawannya untuk bekerja secara berdampingan. [Baca juga: Foto: Melihat Desain Interior dan Eksterior Tokopedia Tower] Sementara IBM, pelopor budaya kerja jarak jauh, akhir-akhir ini justru tidak lagi berkomitmen dengan prinsipnya itu dan menyarankan ribuan pegawai AS mereka untuk mulai bekerja di kantor. Tujuannya adalah untuk membuat karyawannya lebih gesit dan menumbuhkan kreativitas melalui kerja "bahu-membahu." Selain Automattic, Elastic juga mengedepankan budaya kerja yang serupa. Perusahaan peranti lunak dengan total karyawan 500 orang yang tersebar di 35 negara itu bahkan tidak memiliki kantor pusat. CEO Elastic, Shay Banon, mengatakan untuk membangun budaya bersama, perusahaan selalu rutin mengadakan pertemuan dengan karyawannya secara berkala, menerbangkan ratusan teknisi ke AS atau Eropa untuk bertemu dua kali dalam setahun.
ADVERTISEMENT