Xiaomi dan Apple Dituding Pakai Zat Beracun di Ponselnya

20 April 2018 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ponsel Xiaomi Redmi 5 Plus. (Foto: Xiaomi)
zoom-in-whitePerbesar
Ponsel Xiaomi Redmi 5 Plus. (Foto: Xiaomi)
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian terbaru di China mengungkap beberapa perusahaan teknologi menggunakan bahan beracun pada bagian penutup smartphone mereka sehingga membahayakan manusia.
ADVERTISEMENT
Dilansir South China Morning Post, Dewan Konsumen Shenzhen telah menyelidiki 30 penutup ponsel dan menemukan bahwa tujuh di antaranya mengandung sejumlah besar zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan pengguna.
30 sampel yang dipelajari berasal dari 28 merek berbeda, termasuk Apple, Huawei, Samsung dan Xiaomi. Merek-merek yang ditemukan mengandung zat beracun yang melebihi standar Eropa dibuat oleh merek China Tiya, Yuening, Q-Guo, Apple dan Xiaomi.
Zat berbahaya yang ditemukan dalam tes dewan konsumen adalah plasticizer dan polycyclic aromatic hydrocarbon. Bahan-bahan itu dapat merusak organ tubuh dan bahkan menyebabkan kanker.
Ponsel iPhone X. (Foto: Toru Hanai/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ponsel iPhone X. (Foto: Toru Hanai/Reuters)
Bahan plasticiser di ponsel Xiaomi mencapai tingkat 17 persen, melebihi tingkat aman hingga 170 kali di angka 0,1 persen yang ditentukan oleh regulator Eropa, menurut temuan yang dikeluarkan oleh pengawas.
ADVERTISEMENT
Penutup telepon Apple dan Xiaomi yang tidak lulus uji ini merupakan produk resmi yang dijual melalui saluran resmi mereka di China.
Xiaomi Membantah, Apple Diam
Dalam sebuah pernyataan yang menanggapi temuan tersebut, Xiaomi mengatakan tidak ada standar nasional dan industri yang relevan untuk pelindung ponsel di China. Perusahaan menambahkan bahwa standar Eropa yang diadopsi oleh dewan dimaksudkan adalah untuk peralatan makan dan peralatan makan anak-anak dan tidak relevan diterapkan pada ponsel.
Xiaomi telah menerapkan 15 indikator tes secara ketat dalam produksi smartphone-nya untuk memastikan kualitas produk.
"Xiaomi mencakup aman digunakan untuk konsumen," kata Xiaomi.
Semantara, Apple tidak membalas permintaan menanggapi temuan Dewan Konsumen Shenzhen.
China adalah pasar smartphone terbesar di dunia, dengan hampir 450 juta handset dikirimkan tahun lalu. Namun, jumlah cover ponsel yang dijual bisa mencapai angka itu karena laporan media lokal China menunjukkan 75 persen konsumen akan membeli cover untuk ponsel mereka dan konsumen China juga mengganti penutup ponsel lebih sering daripada mengganti ponsel mereka.
ADVERTISEMENT