Xiaomi Janji Kembalikan Uang ke Konsumen Jika Untung Besar

26 April 2018 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Xiaomi di Kanto Pusat Xiaomi Corp. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Xiaomi di Kanto Pusat Xiaomi Corp. (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Produsen smartphone asal China, Xiaomi kembali menarik perhatian pelanggannya. Kali ini, bukan soal produk terbaru yang dikeluarkannya, melainkan janji yang diucapkan oleh sang CEO Lei Jun.
ADVERTISEMENT
Dalam acara peluncuran ponsel terbaru Mi 6X, Lei Jun mengatakan jika Xiaomi menghasilkan terlalu banyak keuntungan, maka perusahaan akan mengembalikan sebagian uangnya kepada pelanggan.
Ia mengungkapkan Xiaomi akan selamanya membatasi margin laba bersih setelah pajak untuk seluruh penjualan perangkat kerasnya termasuk smartphone, IoT, dan produk gaya hidup hingga maksimum 5 persen saja.
Pernyataan ini juga dikutip dalam kicauan akun Twitter milik Xiaomi.
Kemudian setelah membatasi keuntungan, jika profit yang dihasilkan lebih banyak daripada yang direncanakan selama satu tahun, ia berencana untuk "mendistribusikan jumlah kelebihan tersebut kepada para penggunanya."
Namun sulit dijelaskan mengapa Lei Jun bisa berjanji seperti itu, tetapi ada beberapa alasan yang bisa menjadi dasar janjinya.
Pertama, sebagian besar perusahaan perangkat mobile menghasilkan laba yang sedikit, jika ada berasal dari perangkat .
ADVERTISEMENT
Perusahaan seperti LG dan Samsung juga mengandalkan margin dari biaya komponen untuk mencatat sebagian besar pendapatan yang membuat mereka mendapat keuntungan.
CEO Xiaomi Lei Jun di Jakarta. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Xiaomi Lei Jun di Jakarta. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Dilansir TechCrunch, pasar smartphone tidak mendapat banyak keuntungan yang didapat dari menjual ponsel. Apple diperkirakan mencapai 87 persen dari seluruh keuntungan ponsel pintar meski hanya memegang 18 persen pangsa pasar.
Kedua, menjual perangkat dengan laba bersih yang rendah selalu menjadi bagian dari strategi Xiaomi. Sejak lama, Xiaomi memang tidak menekankan keuntungan yang besar dari penjualan produknya.
Mungkin pendekatan itu telah berubah, tetapi Xiaomi tidak pernah menempatkan angka pada margin keuntungan sebelumnya.
Janji ini selaras dengan fokus utama perusahaan untuk menyediakan teknologi canggih tapi dengan harga terjangkau.
Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun (Foto: Lei Jun via Weibo)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun (Foto: Lei Jun via Weibo)
Xiaomi juga telah mengatakan dari awal bahwa smartphone hanyalah salah satu bagian dari ekosistemnya. Ada lebih banyak lagi produk lainnya seperti produk peralatan rumah tangga termasuk layanan seperti video online, e-commerce, produk keuangan, gaya hidup, dan layanan digital lain.
ADVERTISEMENT
“Sejak awal, kami mulai mengejar inovasi, kualitas, desain, pengalaman pengguna, dan peningkatan efisiensi yang tiada henti, untuk menyediakan produk dan layanan teknologi terbaik dengan harga terjangkau. Kami berharap bahwa produk dan layanan kami akan membantu pengguna kami untuk mencapai kehidupan yang lebih baik," kata Lei Jun.
Xiaomi diprediksi akan IPO (Initial Public Offering) pada tahun ini. Menurut Bloomberg, nilai IPO bisnisnya dapat mencapai 100 miliar dolar AS. Media China baru-baru ini melaporkam bahwa Xiaomi juga berencana melakukan IPO ganda di bursa Hong Kong dan di China.