XL Axiata dkk Bangun Proyek Kabel Laut untuk Internet Cepat

11 Desember 2017 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo XL Axiata. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo XL Axiata. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
ADVERTISEMENT
Operator seluler XL Axiata, bersama dengan perusahaan telekomunikasi Vocus Group dan penyedia layanan dan produk jaringan bawah laut Alcatel Submarine Networks, bakal segera bangun proyek kabel laut untuk memperkuat Internet Indonesia ke jaringan global.
ADVERTISEMENT
Proyek pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ini menghubungkan Australia dengan Singapura melalui perairan Indonesia, dengan Anyer, Banten, Tangerang, sebagai titik pendaratan (landing point). Kabel laut sepanjang 4.600 KM ini digarap Alcatel Submarine Networks dan dijadwalkan beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2018.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, berkata SKKL Australia-Indonesia-Singapura ini merupakan langkah mereka dalam memenuhi komitmen menyediakan infrastruktur untuk akses Internet global yang lebih baik di Indonesia. Proyek ini menjanjikan konektivitas berkapasitas besar ke Singapura dan Australia, yang selanjutnya bisa menjadi jalur alternatif ke jaringan global.
"Dengan kapasitas mencapai 30 TB untuk jalur Jakarta - Singapura, serta 20 TB antara Jakarta - Perth, berarti SKKL ini mampu menyediakan kapasitas hingga 6x lipat dari total kapasitas jaringan internasional dari Indonesia yang ada saat ini," ucap Dian dalam acara peresmian SKKL Australia-Indonesia-Singapura di Jakarta, Senin (11/12).
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Pelanggan XL Axiata, termasuk pelanggan korporasi dan penyedia jasa layanan Internet di Indonesia, bakal bisa menikmati tambahan ketersediaan kapasitas bandwidth yang besar ini. Di samping itu, SKKL ini juga akan meringankan ketergantungan terhadap Singapura yang saat ini masih diandalkan sebagai jalur utama untuk menyalurkan trafik dari Indonesia ke jaringan global.
ADVERTISEMENT
Melalui SKKL Australia-Indonesia-Singapura diharapkan bisa memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam struktur biaya akses internasional melalui rute selatan antara Indonesia dan Australia menuju AS yang sampai saat ini masih terbatas. Jalur Internet global melalui Australia ini juga dinilai lebih aman dibandingkan melalui Selat Luzon di Filipina yang rawan dengan gempa bumi.