YouTuber Dituduh Jiplak Musik Buatan Sendiri, kok Bisa?

9 Juli 2018 13:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Davids, YouTuber (Foto: YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Davids, YouTuber (Foto: YouTube)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
YouTube memang menjadi wadah bagi para seniman musik untuk unjuk gigi. Banyak orang yang memanfaatkan YouTube untuk menunjukkan kreatifitasnya, termasuk ketika memainkan instrumen musik.
ADVERTISEMENT
Paul Davids, seorang YouTuber, adalah pemain gitar yang memiliki banyak penonton di video yang diunggahnya. Salah satu videonya yang terkenal berjudul "25 Badass Guitar Riffs" yang sudah ditonton 7,9 juta kali.
Namun sialnya, lagu yang ia ciptakan sendiri malah disangka hasil jiplakan.
Pada Juni lalu, David mengatakan bahwa ia mendapatkan email yang menurutnya cukup aneh dari pihak YouTube. Dalam email itu, karya musik yang ditulis oleh David ternyata ditandai oleh sistem Content ID sebagai jiplakan. Content ID adalah alat yang otomatis akan menghapus video yang melanggar hak cipta.
David lantas kebingungan karena merasa semua konten yang ia ciptakan adalah murni kreasinya sendiri.
“Seseorang mengambil lagu saya, lalu mengunggahnya ke Spotify dan YouTube. Saya justru yang dianggap melakukan pelanggaran hak cipta,” kata David, dilansir CNET.
ADVERTISEMENT
David lantas merasa kebingungan dituduh menjiplak lagu buatannya sendiri. Ia menggunakan sistem banding YouTube dan membiarkan artis lain menggunakan nada yang ia ciptakan.
Kemudian ia melacak artis penjiplak tesebut lewat Facebook Messenger dan menanyakan tentang lagu ciptaannya yang dijiplak tanpa izin. Untungnya, pelaku penjiplakan mengakui bahwa ia mencuri beberapa kunci nada yang dibuat David.
Menanggapi hal tersebut, YouTube memberikan pemaparan tentang bagaimana sistemnya bekerja. YouTube mengklaim bahwa sistem Content ID YouTube sangat akurat.
"Sistem Content ID YouTube mengizinkan pemegang hak cipta untuk mengklaim konten dengan menemukan kecocokkan pada konten yang mereka kirimkan ke kami, dan secara otomatis bisa mengidentifikasinya," jelas juru bicara YouTube, kepada CNET.
Namun anehnya, jika artis lain menyontek hasil karya David yang berarti telah diunggah sebelumnya, mengapa justru video baru bisa mengalahkan hak cipta pemilik video lama?
ADVERTISEMENT
“Kami mengandalkan pemegang hak cipta untuk mengklaim konten yang benar-benar mereka miliki. Keakuratan sistem pencocokkan kami hanya bisa sebagus yang diberikan pemegang hak cipta,” tambah YouTube.
Dengan begitu, ke depannya sepertinya David harus rajin mengklaim hak cipta konten yang dibuatnya agar kejadian serupa tidak terulang lagi.