10 Years Challenge: Melihat Keadaan Bumi yang Kian Mengkhawatirkan

21 Januari 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Tagar tenyearschallenge baru-baru ini tengah ramai di media sosial terutama Instagram. Ten Years Challenge sendiri adalah tantangan untuk mengunggah foto sepuluh tahun yang lalu dengan sekarang untuk melihat perbedaannya.
ADVERTISEMENT
Tantangan Ten Years Challenge ini juga telah diikuti oleh banyak orang untuk memperlihatkan perubahan yang telah terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Mereka pun menunjukkan foto yang beragam, ada yang menunjukkan perubahan tubuhnya ketika beranjak dewasa, potongan rambut serta perubahan wajahnya dan lain sebagainya.
Akan tetapi, ada juga beberapa orang yang mengikuti Ten Years Challenge ini untuk menyoroti perubahan bumi yang telah terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Mulai dari pemanasan global, deforestasi hingga perburuan hewan ilegal.
Tantangan Ten Years Challenge ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa perubahan bumi dalam sepuluh tahun terakhhir sedang tidak baik baik-baik saja dan kian mengkhawatirkan. Berikut deretan tantangan Ten Years Challenge yang menunjukkan perubahan tentang bumi.
ADVERTISEMENT
Foto di atas menunjukkan bahwa penurunan drastis dari ketebalan dan luas lautan es yang ada di Arktika. Berdasarkan data dari National Snow & Ice Data Center, luas es laut Kutub Utara pada bulan Desember tahun 2018 adalah sekitar 11,86 juta kilometer (km) persegi. Hal ini menunjukkan bahwa salju di Arktika mengalami perubahan selama sepuluh tahun terakhir.
Dilansir Usa Today, para ilmuwan melaporkan bahwa 2018 adalah tahun terhangat yang pernah tercatat untuk lautan dunia. Lapisan es Antartika juga mencair enam kali lebih cepat daripada 40 tahun yang lalu dan mencapai rekor terendah untuk Januari tahun ini.
Mencairnya lapisan es Arktika juga terlihat pada unggahan pesepakbola Jerman Mesut Ozil di twitternya.
ADVERTISEMENT
Arktika adalah salah satu contoh di mana perubahan iklim yang terjadi pada saat ini berdampak besar bagi lingkungan. Selain Arktika, salju juga terlihat mencair dan menipis di Swiss.
Hal serupa juga terjadi pada Rhone Glacier, sebuah gletser di Pegunungan Alpen Swisss yang terkenal akan keindahannya dan merupakan salah satu sumber mata air sungai Rhone tersebut juga terlihat mencair dan menipis.
Keadaan itu terlihat dari kedua foto yang diunggah oleh SDG Academy yaitu perbedaan antara Rhone Glacier di tahun 2008 dan 2018 di mana salju sudah tidak terlihat lagi di sekitar gletser tersebut.
Selain salju yang mencair di Swiss, rusaknya terumbu karang juga terjadi di bawah laut. Hal tersebut terlihat berdasarkan unggahan dari Gie Canseco yang dalam unggahannya di twitter yang menunjukkan perubahan yang terjadi terhadap terumbu karang yang ada di bawah laut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, deforestasi juga terlihat di Kalimantan, di mana terjadinya perubahan fungsi lahan yang terjadi untuk perkebunan kelapa sawit. Dilansir dari laman WWF, Hutan Kalimantan diyakini bakal menyusut sebanyak 75 persen pada 2020 jika deforestasi tidak dihentikan. Hal itu diungkapkan dalam laporan tahunan mengenai situasi lingkungan di kalimantan yang dipublikasikan WWF Indonesia dan Malaysia.
Jika hal tersebut tidak dihentikan, maka diprediksi Kalimantan akan kehilangan 10-13 juta hektare hutan antara kurun waktu 2015 hingga 2020.
Pemanasan global yang terjadi di Antartika dan Arktika juga mulai menyebabkan rantai makanan terganggu. Hal ini terlihat seekor beruang kutub yang semakin kurus karena rantai makanan yang terganggu.
Bagaimana menurutmu?