5 Fakta New Zealand yang Kerap Bikin Orang Indonesia Gagal Paham

9 Oktober 2019 14:01 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rotorua Museum, New Zealand Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Rotorua Museum, New Zealand Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebelum memutuskan ke mana akan berlibur, ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Sejuta cara pun kita tempuh demi mendapat informasi yang lengkap soal destinasi wisata yang bakal kita kunjungi.
ADVERTISEMENT
Mulai dari mencari rekomendasi lewat teman, hasil browsing di internet, sampai menggali fakta-fakta unik yang bikin penasaran. Semua dihimpun demi lancarnya liburan.
Nah buat kamu yang sudah memasukkan New Zealand ke dalam bucket list liburan, kamu pun perlu tahu beberapa informasi seputar negara yang elok ini.
Pemandangan indah New Zealand, tempat Syahrini dan Reino Barack menghabiskan bulan madu. Foto: Instagram @reinobarack
Sebab selama ini ada hal-hal yang kerap membuat orang Indonesia salah paham tentang Negeri Awan Putih Panjang ini. Berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan oleh Tourism New Zealand, ada 5 fakta yang perlu kamu pahami sebelum berlibur ke sana.
Apa sajakah fakta yang dimaksud? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. New Zealand atau Selandia Baru?
Danau Wanaka, New Zealand. Foto: Shutter Stock
Banyak orang Indonesia menyebut New Zealand dengan julukan Selandia Baru. Ini merupakan terjemahan langsung dan sering diucapkan sehari-hari oleh orang Indonesia. Bahkan nama Selandia Baru juga lazim digunakan oleh media.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena adanya persepsi bahwa selalu ada padanan kata dalam Bahasa Indonesia untuk setiap negara. Misalnya United Kingdom yang diterjemahkan menjadi Inggris atau The Netherlands menjadi Belanda.
Lucunya, kedua nama juga sering membuat orang jadi salah kaprah dan menganggap bahwa New Zealand dan Selandia Baru merupakan dua negara yang berbeda. Nah, ketimbang salah kaprah, Tourism New Zealand pun menyarankan agar penyebutan negara ini tetap menggunakan New Zealand.
“Maka dari itu, lebih baik merujuk pada penggunaan kata ‘New Zealand’ agar kamu tidak terkecoh,” tulis lembaga tersebut.
2. Di manakah sebenarnya letak New Zealand?
Menikmati petualangan ramah lingkungan di New Zealand. Foto: Tourism New Zealand
Apakah kamu pernah bertanya-tanya di benua manakah New Zealand berada? Pastinya bukan di benua Australia, ya. Jawaban yang tepat adalah di Oseania, wilayah geografis yang meliputi Australasia, Melanesia, Micronesia, dan Polynesia.
ADVERTISEMENT
New Zealand terdiri dari dua pulau utama, Pulau Utara dan Pulau Selatan, dan sejumlah pulau yang lebih kecil. Untuk menjelajahi kedua pulau dengan waktu yang lebih fleksibel, kamu dapat menyewa dan mengendarai mobil atau campervan.
Road Trip dengan mobil di New Zealand Foto: Dok. Tourism New Zealand
Jika kamu memilih untuk mengendarai mobil sendiri di New Zealand, maka kamu harus memiliki Surat Izin Mengemudi Internasional dan mengenal rambu-rambu jalan setempat. Di negara ini, kursi pengemudi berada di sebelah kanan sama seperti di Indonesia.
Sehingga hal ini tidak menjadi masalah bagi orang Indonesia yang mau mengemudi sendiri. Apalagi ditambah dengan bonus pemandangan yang menakjubkan sepanjang perjalanan.
Jika kamu memulai perjalanan di Pulau Utara, Twin Coast Discovery Highway dapat menjadi salah satu rute pilihan yang cocok. Rute yang dimulai dari Auckland ini akan menyajikan pemandangan pesisir pantai yang indah.
ADVERTISEMENT
Nah jika kamu memulai perjalanan di Pulau Selatan, coba susuri The Great Alpine Highway yang dimulai dari Christchurch melewati State Highway 73. Rute ini menyuguhkan pemandangan ngarai sungai yang memesona.
3. Kapan musim dingin berlangsung di New Zealand?
Camp Glenorchy di New Zealand. Foto: Tourism New Zealand
Banyak orang tidak menyadari bahwa New Zealand—yang terletak di bagian selatan bumi—memiliki musim yang berbanding terbalik dengan negara-negara di belahan bumi utara. Oleh karena itu, New Zealand menawarkan cuaca yang dingin bagi kamu yang berwisata pada tengah tahun.
Musim panas di New Zealand berlangsung dari Desember sampai Februari, sementara musim dingin dimulai dari bulan Juni sampai Agustus. Jika kamu lebih menyukai liburan yang tidak terlalu ramai, kamu dapat mengunjungi New Zealand pada saat shoulder season, yaitu di musim semi yang berlangsung pada September-Oktober dan musim gugur yang berlangsung pada Maret-Mei.
Musim gugur di New Zealand Foto: Dok. Tourism New Zealand
Pada kedua musim ini, kamu dapat lebih leluasa menikmati langit yang cerah dan menghirup udara segar karena pada bulan-bulan ini jumlah wisatawan tidak terlalu banyak.
ADVERTISEMENT
Kamu bahkan bisa mendapatkan kesempatan untuk berfoto di tempat populer tanpa ada keramaian di latar belakang. Dengan cuaca yang tidak terlalu panas di musim semi dan tidak terlalu dingin di musim gugur, kamu juga dapat menikmati keindahan alam New Zealand dengan lebih maksimal.
4. Apakah butuh visa untuk berkunjung ke New Zealand?
Ilusrasi Visa Kunjungan ke New Zealand Foto: Dok. Tourism New Zealand
Ketika kamu memesan tiket pesawat, membuat rencana perjalanan, dan mengepak pakaian, jangan lupa mengurus visa New Zealand, ya! Wisatawan Indonesia perlu menyiapkan visitor visa sebelum berangkat.
Keperluan ini ini dapat dilakukan online lewat laman VFS Global Centre. Biaya pengajuan visa dipatok sebesar NZD 246 sudah termasuk retribusi International Visitor Conservation and Tourism (IVL) sebesar NZD 35.
Proses pembuatan visa memakan waktu sekitar 20 hari kerja atau bahkan bisa lebih cepat. Namun, sebaiknya kamu mengirimkan aplikasi sedini mungkin untuk menghindari kejadian tak terduga. Untuk informasi lebih jelas mengenai dokumen apa yang harus disiapkan dan lain-lain, kamu bisa cek ke laman Imigrasi Pemerintah New Zealand.
ADVERTISEMENT
Beberapa penerbangan menuju New Zealand akan transit di Singapura atau Australia sekitar 3 atau 5 jam. Namun jika kamu transit di Australia selama lebih dari 8 jam, kamu juga harus menyiapkan visa transit Australia. Pastikan kamu mengikuti panduan cara untuk mendapatkan visa transit sebelum berangkat ke New Zealand.
5. Tidak Hanya Menawarkan Pemandangan Indah, Tetapi Juga Pengalaman Budaya
Salam Hongi, tradisi Suku Maori asal New Zealand Foto: Dok. Tourism New Zealand
Di samping terkenal akan pemandangan alamnya yang indah dan menakjubkan—mulai dari fyord yang mengagumkan sampai pegunungan yang memesona—New Zealand juga terkenal akan kebudayaannya dan warganya yang ramah.
Belum lengkap rasanya berkunjung ke negara ini jika belum merasakan pengalaman bersama suku Maori. Kamu dapat menikmati pōwhiri, upacara tradisional penyambutan tamu suku Maori yang hangat lewat sambutan resmi, tari-tarian, nyanyian dan tentu saja salam khas Maori, Hongi yaitu ritual saling menempelkan hidung yang menciptakan koneksi ‘napas kehidupan’ di antara kedua orang.
ADVERTISEMENT
Kamu juga dapat belajar beberapa kata dalam bahasa Maori, seperti ‘Kia Ora’, sapaan khas Maori, untuk membuka percakapan dengan warga New Zealand, yang juga dikenal dengan sebutan ‘Kiwi’.