5 Negara yang Bahaya Dikunjungi Solo Traveler Perempuan

29 Mei 2018 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Traveling membuatmu terinspirasi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Traveling membuatmu terinspirasi. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat memilih destinasi wisata, sebaiknya bukan hanya keindahan alam dan keunikan budaya yang menjadi pertimbangan. Keamanan juga harus menjadi perhatian utama. Tidak mau kan liburan impianmu malah berakhir jadi bencana?
ADVERTISEMENT
Keamanan di negara destinasi juga sangat penting diperhatikan, apalagi jika kamu perempuan dan berencana bepergian sendirian. Ancaman seperti pelecehan seksual, penculikan, atau catcalling mengintaimu bahkan di tempat-tempat umum.
Dilansir dari Travel Awaits, sebaiknya kamu menghindari traveling ke lima negara ini sendirian:
1. Mesir
Makam Kuno Mesir. (Foto: AP)
zoom-in-whitePerbesar
Makam Kuno Mesir. (Foto: AP)
Sebenarnya Mesir belum aman dikunjungi semua traveler, karena aktivitas ISIS yang mengklaim bertanggung jawab atas beberapa ledakan di Provinsi Sinai. Namun menurut survei Skyscanner, negara yang saat ini paling bahaya dikunjungi perempuan adalah Mesir.
Hal itu disebabkan ancaman pelecehan yang lebih sering menyerang perempuan yang berpergian sendiri, daripada saat ditemani laki-laki. Ancaman itu juga dialami oleh perempuan lokal tentunya. Jadi, apabila kamu terpaksa atau sangat ingin traveling ke Mesir, kamu sebaiknya bepergian dalam rombongan.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa untuk menyesuaikan dengan cara berpakaian setempat ya!
2. India
Chhatrapati Shivaji Terminus, India (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Chhatrapati Shivaji Terminus, India (Foto: Flickr)
India sudah lama dikenal tidak aman bagi traveler perempuan, alasannya karena tingginya kasus pelecehan seksual di sana. Pemerintah Inggris menyarankan turis perempuan agar selalu waspada, sedangkan pemerintah AS menyatakan perempuan sebaiknya jangan bepergian sendirian ke India.
Menurut statistik National Crime Records Bureau (NCRB), terdapat 6,3 kasus pemerkosaan per 100 ribu populasi di India. Itu hanya kasus yang dilaporkan pada polisi. Sayangnya berdasarkan laporan Livemint, 99 persen kasus kekerasan seksual tidak dilaporkan. Perempuan yang akhirnya melapor pun harus menghadapi hinaan di kantor polisi atau rumah sakit.
3. Meksiko
Festival Parade Kematian Meksiko (Foto: AP Photo/Eduardo Verdugo)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Parade Kematian Meksiko (Foto: AP Photo/Eduardo Verdugo)
Meksiko memang populer sebagai destinasi wisata. Pesona alam dan budayanya seperti Festival Parade Kematian berhasil menarik sekitar 20 juta turis asing tiap tahun. Namun meningkatnya angka kriminal seperti pembunuhan berkelompok, penculikan, perampokan, membuat pemerintah AS mengeluarkan peringatan perjalanan agar tidak mengunjungi daerah Colima, Guerrero, Michoacan, Sinaloa, dan Tamaulipas.
ADVERTISEMENT
Meski kurang aman untuk semua gender, perempuanlah yangn paling sering menjadi korban. Beberapa perempuan menuliskan review di Trip Advisor bahwa mereka pernah dilecehkan secara seksual oleh staf sebuah resor di Meksiko.
4. Maroko
Kasablanka, Maroko (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kasablanka, Maroko (Foto: Wikimedia Commons)
Ancaman yang mengintai di Maroko memang tidak sebesar tiga negara di atas. Kasus kriminal seperti pencopetan di kawasan objek wisata umum terjadi di sana. Namun menurut review traveler perempuan yang sudah menginjakkan kaki di sana, mereka paling terganggu dengan catcalling.
Mereka merasa tidak aman dengan pandangan tajam laki-laki setempat pada traveler perempuan yang memakai pakaian bergaya Barat. Menjadi semirip mungkin dengan warga setempat adalah cara terbaik menghindari perhatian yang mengganggu.
5. Kolombia
Kolombia (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kolombia (Foto: Pixabay)
Kolombia sudah jauh lebih aman dibandingkan satu dekade lalu. Namun traveler tetap harus waspada dengan kasus perdagangan narkoba dan kekerasanyang masih menjadi perhatian utama pemerintah setempat. Yang patut disayangkan adalah hak-hak perempuan belum diatur dengan baik di sana. Perempuan yang menjadi korban pelecehan tidak begitu mendapat bantuan dari penegakan hukum dan medis.
ADVERTISEMENT