news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Tips Aman Solo Backpacker ala Travel Blogger 'Barat Daya'

8 April 2018 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dendy Selmaeza (Foto: Dendy Selmaeza)
zoom-in-whitePerbesar
Dendy Selmaeza (Foto: Dendy Selmaeza)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar orang, kata solo backpacker sudah tidak asing lagi di telinga. Tapi apa kamu pernah menjadi traveler jenis ini?
ADVERTISEMENT
Kesan kuat dan berani langsung terasa jika kita melihat solo backpacker yang berani 'jalan-jalan' jauh tanpa teman dengan bujet minim. Hebatnya, jenis traveler seperti ini malah bisa mendapatkan pengalaman yang lebih ketika berlibur.
Meski begitu, tidak semua orang berani jadi solo backpacker. Kali ini, kumparanTRAVEL telah merangkum tips dari seorang travel blogger Indonesia, Dendy Selmaeza atau yang lebih dikenal sebagai @baratdaya_ soal solo backpacker bagi kamu para pemula yang ingin mencoba backpacking sendirian.
1. Riset, Riset, dan Riset
Riset (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Riset (Foto: Shutter Stock)
Hal yang paling penting dan utama sebelum membuat itinerary untuk backpacking adalah riset. Jangan pernah berpikir untuk tidak membuat itinerary ketika ingin traveling. Banyak riset, banyak baca, dan banyak tanya adalah cara yang dianjurkan oleh Dendy.
ADVERTISEMENT
"Riset itu penting. Waktu kita mau datang ke suatu tempat, kita enggak boleh kosong banget, jangan mikir gue jalan ya jalan aja, jangan," tutur Dendy ketika ditemui beberapa waktu lalu di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Selatan.
Tidak perlu detail, Dendy menuturkan bahwa yang penting adalah kamu tahu secara umum apa yang harus dilakukan ketika berkunjung. Karena jika kamu tahu, kamu pasti akan terlihat pede. Jangan sampai kamu malah 'dijahili' orang-orang di terminal akibat terlihat kebingungan.
"Minimal tahu nanti dari sana naik bus yang ini itu, bakal turun dimana, biar nanti enggak dipalak. Act as a local aja. Yaudah pede aja, jadi kita kelihatannya kayak sudah tahu, kayak sudah sering, jadi di saat orang ada yang mengira kita orang baru, dia bakal mengurungkan niatnya untuk menjahati," tutur Dendy.
ADVERTISEMENT
2. Berjalan Cepat
Berjalan cepat (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Berjalan cepat (Foto: Shutter Stock)
Ketika sedang berjalan di tempat asing, berjalanlah dengan cepat dan tegap. Orang-orang tidak akan berniat jahil ketika melihat kamu dan agar orang-orang mengurungkan niat jahatnya.
"Jangan jalan yang plonga-plongo. Gue punya teman, yang jalannya cepat banget waktu lagi di Bima. Karena orang bilang di Bima itu pelabuhannya rawan kejahatan. Ini juga gunanya kita sudah riset sebelumnya," paparnya.
3. Bertanya ke Petugas Berseragam
Bertanya ke Petugas Berseragam (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Bertanya ke Petugas Berseragam (Foto: Shutter Stock)
Tersesat, tidak tahu arah, atau terjadi perubahan mendadak pada itinerary adalah hal yang wajar saat traveling. Jangan panik atau takut, cobalah bertanya pada warga setempat.
Usahakan untuk bertanya pada orang-orang yang menggunakan seragam seperti satpam, polisi atau petugas resmi lainnya. ''Jangan tanya sama misalnya preman pasar, nanti dicaloin, jadi harus lebih hati-hati. Intinya sih, kalau kita tahu mau kemana, akan aman sih kalau kita mau traveling jadi solo backpacker," ujarnya.
ADVERTISEMENT
4. Catat Pengeluaran
Catat Pengeluaran (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Catat Pengeluaran (Foto: Shutter Stock)
Jadi solo backpacker berarti harus bisa meminimalisir biaya dan bertahan dengan bujet tipis. Tapi dengan catatan, harus perhitungan dan peka terhadap biaya yang kecil-kecil. Sebisa mungkin biaya-biaya tersebut dicatat dan harus diperhitungkan. Contohnya, biaya tiket masuk atau ongkos angkutan umum.
"Saat kita traveling dalam dan luar negeri, setiap tempat wisata pasti ada tiket masuknya entah dalam bentuk parkir atau apapun itu. Kalau enggak dicatat, tiba-tiba pas balik itu bisa bingung. Misalnya, ekspektasi budget Rp 1,5 juta tapi kok uang habisnya Rp 2 juta, ya, supaya enggak bingung duitnya kemana aja," tambah Dendy.
5. Enggak Pilih-pilih Makanan
Memilih makanan (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Memilih makanan (Foto: Pexels)
Sebisa mungkin tidak terlalu picky dalam memilih makanan, sehingga bisa mengurangi bujet untuk mengisi perut. Meski begitu, Dendy mengatakan bahwa tidak picky dalam memilih makanan bukan berarti tidak menjaga keseimbangan gizi atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
"Gue pribadi sih enggak pilih-pilih makanan, asal halal aja. Itu hal yang sulit tapi menarik, karena menurut gue local food itu sensasinya beda. Kadang backpacker suka bawa mie instan, tapi kalau gue pribadi prefer local food selama itu halal, karena lebih bergizi dan murah dibanding makanan yang bukan asalnya, kayak semisal mau makan nasi padang tapi lagi di Sumbawa," tutupnya.