7 Hal Penting Ini Wajib Kamu Tahu Saat Pertama Kali Liburan ke Bali

21 Maret 2019 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanah Lot yang menawan di Bali Foto: Flickr/Thomas Depenbusch (Depi)
zoom-in-whitePerbesar
Tanah Lot yang menawan di Bali Foto: Flickr/Thomas Depenbusch (Depi)
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak ingin ke Bali? Eksotisme dan keindahan Pulau Dewata memang sungguh memikat. Baik dari segi alam hingga budaya memiliki magnet tersendiri bagi traveler, baik domestik maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Untuk yang punya rencana berlibur ke Bali, sebelum memulai keberangkatan, ada baiknya kamu tahu tujuh hal sederhana tapi penting berikut. Supaya perjalananmu jadi lebih aman, nyaman, dan tentunya menyenangkan. Apa saja?
1. Cahaya Matahari di Bali Terik karena Berada di Pinggir Laut
Anak traveling ke pantai Foto: Shutter Stock
Bali terkenal karena keindahan pantai, ombaknya yang tinggi, dan juga mentari yang bersinar sepanjang waktu. Hal inilah yang menjadikan Bali populer serta jadi incaran, terutama bagi turis mancanegara yang hendak menghabiskan libur musim panas. Walaupun sebenarnya ada beberapa tempat yang sejuk karena berada di dataran tinggi, seperti kawasan Ubud.
Bagi kamu yang tidak terbiasa atau tidak suka terkena sinar matahari yang terik tapi ingin mengeksplorasi Bali, kamu bisa menyiasatinya dengan menggunakan sunblock, topi, sunglasses, baju berlengan panjang dengan bahan yang tipis dan dingin.
ADVERTISEMENT
Tapi jika kamu memang tipe orang yang antimatahari, kamu bisa menjelajah Bali pada sore hari menjelang malam atau pagi hari jelang siang. Pada siang harinya, kamu bisa menghabiskan waktu di tempat-tempat tertentu seperti museum, perajin kayu, kafe, sanggar yoga, atau mungkin sekadar bermalas-malasan di hotel.
Cara ini akan membantu kamu untuk tetap dapat menikmati Bali secara utuh, tanpa mesti mengeluhkan cuaca Bali yang menurutmu 'terlalu panas' atau menyusahkan dirimu sendiri karena kulit yang terbakar atau berubah warna.
2. Ketahui Apa yang Kamu Ingin Dapatkan di Bali
Turis berlibur di Pantai Kuta, Bali, Jum'at (4/1/2019). Foto: AFP/SONNY TUMBELAKA
Kamu mungkin berencana ke Bali karena melihat foto-foto apik yang dipamerkan teman-teman di media sosialnya. Tak jadi masalah sebenarnya. Kamu bisa menjadikan hal itu referensi untuk mewujudkan liburan impianmu di Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, sebelum menentukan liburan dan itinerary, pastikan kamu memang benar-benar sudah tahu pasti apa yang kamu inginkan saat berada di Bali. Misalnya saja hanya mendapatkan foto-foto cantik, belajar budaya, atau memang ingin merasakan sensasi lokal.
Sehingga kamu bisa menentukan skala prioritas dari sekian banyak tempat asyik di Bali yang ingin kamu kunjungi. Apalagi jika kamu berencana traveling sendirian atau backpacking bersama teman.
Pasar Seni Ubud, Bali Foto: Retno Wulandari / kumparan
Untukmu yang berencana traveling bersama teman, sebisa mungkin rencanakan itinerary-mu secara bersama-sama, sehingga tidak ada masalah di saat liburan hanya karena perbedaan tujuan. Sedangkan bagi yang berlibur dengan menggunakan agen perjalanan, kamu bisa melakukan riset kecil-kecilan untuk mengetahui tempat apa saja yang akan didatangi untuk mempersiapkan kebutuhanmu saat hendak mendatangi destinasi tujuan.
ADVERTISEMENT
Mulai dari baju seperti apa yang semestinya dipakai, jumlah baju yang hendak dibawa, hingga hal-hal kecil lainnya seperti melewatkan destinasi tertentu, karena tidak sesuai kebutuhan atau kemampuan tubuh. Agar kamu bisa sepenuhnya menikmati momen liburan.
3. Hati-Hati, Jangan Sampai Menginjak Sesajen
Canang, sesajen berisi bunga dan uang Foto: REUTERS/Agung Parameswara
Mayoritas penduduk Bali beragama Hindu, sehingga bukanlah hal yang aneh jika kamu menemukan sesajen berupa bunga, permen, nasi, biskuit, dan bahan makanan lainnya yang telah disiapkan dalam sebuah mangkuk anyaman berukuran kecil, di berbagai tempat. Mulai dari sekitar kawasan jalan raya, trotoar, kendaraan bermotor, hingga di dalam toko.
Sesajen atau banten merupakan bentuk persembahan warga setempat pada Dewa-dewi Bali sebagai bentuk ucapan syukur, harapan akan keberuntungan, memberi keselamatan, dan menolak sial. Oleh karena itu, sesajen menjadi sebuah tradisi yang dianggap sakral.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, sebisa mungkin, jangan menginjak sesajen yang telah disiapkan penduduk Bali. Cara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kepercayaan, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh penduduk Bali. Namun, apabila kamu tak sengaja menginjak banten saat berada di depan pemiliknya, kamu sebaiknya meminta maaf.
4. Bali, Kota yang Hidup Sepanjang Waktu
Suasana di La Favela, Seminyak Bali. Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan
Nightlife adalah salah satu ciri khas Bali yang menjadi daya tarik wisatawan. Jika pada siang hari, Bali ramai wisatawan yang hendak menghabiskan waktu berselancar, berbelanja dan menikmati pantai. Maka pada malam hari, kamu akan menemukan banyak bar dan night club yang saling berlomba memutar lagu-lagu terkini dan happening.
Bagi kamu yang berencana menikmati Bali secara utuh, jangan sampai melewatkan tempat-tempat ini. Tapi apabila kamu lebih suka mendengar lantunan lagu tanpa perlu menari, kamu bisa juga mendatangi kafe-kafe menarik di sekitar pantai Seminyak yang menawarkan live music seru pada malam hari.
ADVERTISEMENT
5. Berpakaianlah Sopan saat Memasuki Tempat Ibadah
Turis mengenakan sarung saat berkunjung ke Pura Tirta Empul di Bali Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Mungkin kamu terbiasa melihat deretan foto-foto di media sosial yang menggunakan bikini atau pakaian minim saat berada di Bali, tapi bukan berarti serta-merta baju itu bisa kamu gunakan kemana pun kamu mau saat berada di Pulau Dewata.
Pasalnya, untuk memasuki tempat-tempat tertentu, kamu diminta untuk berpakaian sopan sesuai dengan adat dan tradisi yang berlaku, salah satunya adalah Pura. Selayaknya tempat ibadah lainnya, kamu diharuskan untuk menutup bagian tubuh tertentu, seperti kaki sebelum diperkenankan untuk masuk, misalnya dengan menggunakan sarung atau celana panjang.
Tapi apabila kamu terlanjur menggunakan pakaian yang pendek atau cukup terbuka, biasanya pihak pengelola akan meminjamkan kain atau sarung untukmu. Nah, satu lagi, jika kamu sedang menstruasi, jangan memasuki kawasan Pura, lebih baik kamu menikmati keindahannya dari luar saja.
ADVERTISEMENT
6. Orang Bali Punya Nama yang Mirip
Umat Hindu di Desa Penglipuran Membawa Sesajen Foto: REUTERS/Nyimas Laula
Saat berada di Bali, kamu mungkin akan berkenalan dengan beberapa penduduk lokal. Baik petugas hotel, pelayan restoran, teman baru saat berselancar, atau yang lainnya. Jangan heran jika kamu mendapati mereka memiliki nama panggilan yang sama.
Misalnya saja jika kamu berkenalan dengan tiga orang bernama Kadek dalam satu hari, padahal mereka adalah orang yang berbeda, ditemui di tempat berbeda, serta tidak punya hubungan saudara satu dengan yang lainnya. Karena penduduk Bali memang memiliki cara penamaan khas sesuai dengan jenis kelamin, urutan kelahiran, hingga kasta. Menarik, ya.
7. Hindari Konsumsi Sapi
Rib Eye Wagyu Steak Hotel by HOLYCOW! Foto: Safira Maharani/ kumparan
Sapi dalam kepercayaan Hindu dianggap sebagai hewan yang suci dan istimewa. Untuk itu, ada baiknya kamu menghindari konsumsi daging sapi saat berada di Bali, meskipun ada beberapa tempat yang menyediakan hidangan olahan sapi.
Sajian ayam betutu khas Bali milik Restoran Bebek Tepi Sawah Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Kamu bisa menikmati kuliner khas Bali yang nikmat sebagai gantinya, seperti ayam atau bebek betutu, babi guling, lawar, dan sate lilit untuk memuaskan rasa laparmu. Atau kamu juga bisa menyantap sajian seafood segar. Dijamin bikin nagih dan malas pulang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Gimana, semakin siap traveling ke Bali?