7 Tipe Penumpang yang Harus Diketahui Pramugari Saat Hendak Terbang

15 Mei 2019 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi awak kabin bersiap menuju pesawat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi awak kabin bersiap menuju pesawat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pramugari dan pramugara pesawat selain cantik, rupawan, juga punya tugas yang mulia, lho. Yaitu memastikan keamanan dan keselamatanmu saat penerbangan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Untuk dapat memenuhi kewajibannya tersebut, tahukah kamu bahwa ketika menyambut para penumpang dengan senyum di dalam pesawat, ternyata mereka juga memperhatikan gerak-gerikmu.
Dilansir Insider, dari berbagai macam tipe penumpang yang mereka temui setiap kali bekerja, setidaknya ada tujuh tipe di antaranya yang benar-benar harus pramugari tahu sebelum memulai penerbangan bersama dengan pilot. Apa saja?
1. Penumpang Mabuk
Ilustrasi turis Jerman yang sedang menikmati alkohol. Foto: Shutter Stock
Penumpang yang sedang mabuk punya kemungkinan besar mendapat perhatian dari penumpang. Ups, tapi ini bukan kabar baik, karena perhatian itu beresiko membuat kamu dikeluarkan dari pesawat dan tidak jadi ikut terbang.
Alasannya sederhana, karena kamu dianggap mampu menimbulkan potensi masalah sepanjang perjalanan. Baik karena meracau, melakukan tindakan yang tidak diinginkan, hingga menyulitkan orang lain untuk melakukan evakuasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan.
Ilustrasi Mabuk. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Pramugari bernama Amar Rama mengatakan bahwa mereka hanya diberikan waktu 90 detik untuk melakukan evakuasi.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin mengambil resiko yang tidak perlu dalam hidup saya ataupun orang lain hanya karena orang yang sedang mabuk dan bersikap tidak kooperatif," ungkapnya seperti yang diberitakan Insider.
Menurut seorang awak kabin yang telah bekerja untuk maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, Sjaak Schulteis, penumpang yang mabuk bisa saja ditolak masuk dalam pesawat. Selama 30 tahun karirnya, ia telah sering kali melihat penolakan terbang pada penumpang yang mabuk, baik karena obat atau minuman keras.
2. Penumpang Atletis
Ilustrasi Pria Berotot. Foto: Shutterstock
Penumpang dengan postur tubuh tegap, berotot, kuat dan terlihat bugar secara fisik akan menjadi salah satu tipe penumpang yang akan dihapal oleh pramugari sesaat setelah mereka menaiki pesawat. Pramugari biasanya akan menghafal wajahnya atau posisi tempat duduk mereka.
ADVERTISEMENT
Orang-orang bertubuh atletis ini bisa jadi tambahan kekuatan bagi pramugari pada saat dibutuhkan. Sehingga apabila pesawat mengalami hal tidak menyenangkan seperti pembajakan atau hadirnya penumpang 'nakal' yang tak bisa diperingatkan, awak kabin dapat meminta bantuan mereka agar perjalanan dapat terasa aman dan nyaman.
3. Penumpang yang Sedang Sakit
Ilustrasi penumpang sedang sakit di pesawat. Foto: Shutterstock
Pesawat memiliki ruang ventilasi yang terbatas, begitu pula dengan ruang gerak penumpang. Oleh sebab itu, sebisa mungkin pramugari akan memperhatikan penumpang yang masuk ke dalam pesawatnya.
Sehingga awak kabin dapat mengetahui dengan pasti penumpang mana yang mesti diperlakukan secara 'istimewa' karena kondisi tubuhnya yang sedang tidak fit. Penumpang yang sakit parah biasanya akan dipindahkan ke bangku tertentu sehingga tidak dapat menularkan penyakitnya pada orang lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan mengetahui kondisi penumpang, pramugari juga jadi lebih mudah menyiapkan rencana cadangan untuk menghadapi masalah medis saat terbang. Misalnya saja menyiapkan pertolongan pertama atau mencari dokter dalam daftar penumpang.
4. Penumpang yang Takut Terbang
Ilustrasi Ekspresi Takut Saat di Penerbangan Foto: Shutter Stock
Punya fobia terbang atau ketakutan tersendiri terhadap ketinggian memang tidak menyenangkan. Tangan berkeringat, wajah pucat, jantung berdegup kencang, dan pusing pada bagian kepala jadi sekian ciri yang mungkin saja kamu hadapi setiap kali hendak terbang.
Penumpang sepertimu bukanlah hal yang aneh bagi pramugari. Sebab setiap kali terbang, pramugari akan mencari tahu penumpang yang memiliki rasa takut atau cemas pada proses penerbangan dan sebisa mungkin memberikan kata motivasi untuk menjamin kenyamanan mereka saat terbang.
ADVERTISEMENT
5. Penumpang Mencurigakan yang Melakukan Tindakan Ilegal
Menjaga anjing peliharaan dari hawa panas Foto: David Gray/Reuters
Sadar atau tidak, saat penumpang memasuki pesawat, pramugari biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada penumpang untuk mengidentifikasi perilaku yang melawan hukum. Misalnya saja menyelundupkan hewan peliharaan ke dalam tas jinjing, membawa botol minuman keras lebih dari ketentuan, atau merokok dalam kabin.
Pemeriksaan biasanya dilakukan sambil beraktivitas seperti biasa, sehingga kamu tidak akan merasa terintimidasi ketika pramugari melakukan tugasnya.
Apabila menemukan penumpang dengan tindakan mencurigakan, mereka akan sebisa mungkin memperlakukannya dengan sopan sesuai dengan ketentuan dan tata aturan yang berlaku.
6. Penumpang yang Merupakan Karyawan Maskapai Lain
Ilustrasi penumpang di kursi pesawat Foto: Shutter Stock
Mendapatkan penumpang yang berprofesi sebagai awak kabin atau ground crew dari maskapai lain dalam penerbangan bisa dianggap sebagai sebuah keberuntungan bagi pramugari. Terutama jika penumpang tersebut termasuk karyawan yang telah terlatih.
ADVERTISEMENT
Karena mereka biasanya telah mendapatkan pelatihan tentang penanganan saat keadaan darurat, baik secara medis, teknis, atau mekanik. Walau berasal dari maskapai lain, setidaknya mereka bisa menangani situasi yang tidak diduga dan mampu membantu awak kabin yang bertugas ketika diperlukan.
7. Penumpang Berkebutuhan Khusus
Para atlet penyandang disabilitas mencoba fasilitas Gelanggang Remaja Matraman, Jakarta, Jumat (15/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Untuk menjamin keselamatan saat penerbangan, pramugari dan pramugara mesti mengetahui dengan pasti kondisi penumpangnya, terutama yang memiliki kebutuhan khusus.
Dengan mengetahui kondisi penumpang berkebutuhan khusus, maka awak kabin akan lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan penumpang apabila mengalami keadaan darurat.
Seperti membantu mengangkat tubuh mereka, membuka pintu yang berat, atau mengangkat kursi roda. Sehingga seluruh penumpang dapat selamat jika situasi tidak diinginkan terjadi.