7 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Negara

21 Mei 2019 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tradisi Ramadhan di India Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Ramadhan di India Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain Indonesia, umat Muslim di seluruh dunia juga menjalani bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Semuanya bersama-sama memanjatkan doa dan menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh rahmat ini.
ADVERTISEMENT
Namun, tak hanya beribadah, umat Muslim di berbagai negara juga punya tradisi unik yang dilakukan ketika Ramadhan. Apa saja tradisi tersebut?
Dilansir dari berbagai sumber berikut kumparan rangkum tujuh tradisi unik yang bisa dilakukan di berbagai negara saat Ramadhan tiba:
1. Kunafa, Palestina
Kunafa Foto: Shutter Stock
Ketika Ramadhan tiba, biasanya setiap negara memiliki makanan khas dan otentik. Di Palestina, makanan khas tersebut adalah kunafa.
Kunafa merupakan makanan yang terbuat dari adonan tepung semolina bercampur keju panas yang lembut. Jika sudah jadi, baru ditaburi sirup manis dan pada bagian atasnya diberikan pistachio, serta pewarna makanan alami hingga berwarna oranye terang.
Umat Muslim di Palestina biasanya memakan kunafa untuk santap sahur dan berbuka puasa. Mereka percaya bahwa makanan ini dulunya berasal dari Kota Nablus dan kini dikenal sebagai pembuat kunafa terbaik di dunia.
ADVERTISEMENT
Walaupun dikonsumsi sepanjang tahun, kunafa sudah sangat identik dengan Ramadhan. Hal tersebut karena para penjual akan membuat kunafa dalam porsi satu loyang bundar besar saat Ramadhan.
2. Gargee'an, Kuwait
Gargee'an Foto: Wikimedia Commons
Selain Palestina, Kuwait juga memiliki tradisi unik ketika Ramadhan tiba. Ramadhan di Kuwait diwarnai kunjungan anak-anak yang berbuka puasa bersama keluarga, teman, hingga tetangga.
Ketika tradisi ini digelar, anak-anak biasanya berkeliling mengenakan pakaian tradisional setelah salat maghrib. Mereka mengetuk bel dan memperlihatkan pakaian unik yang dipakai ke para tetangga. Setelah itu, anak-anak akan mendapatkan permen atau cokelat dari si tuan rumah.
Biasanya para penghuni rumah akan dikunjungi banyak anak, sehingga mereka telah menyiapkan puluhan kilogram permen selama tradisi Gargee'an berlangsung. Tradisi ini dipraktikkan di seluruh Teluk Arab, tetapi ada perbedaan cara, waktu, dan penamaan antara satu negara dengan lainnya. Di Uni Emirat Arab, tradisi ini dikenal sebagai Haq Laila dan dirayakan dua minggu sebelum Ramadhan.
ADVERTISEMENT
3. Fanous, Mesir
Fanous Foto: Shutter Stock
"Fanous" yang dalam bahasa Arab berarti lentera ini merupakan tradisi unik dan menjadi simbol Ramadhan di Timur Tengah. Fanous merupakan tradisi yang juga dilakukan di Mesir.
Lampu lentera biasanya terbuat dari logam dan kaca berwarna-warni yang cantik. Lentera dekoratif ini digantung di mana-mana, mulai dari rumah, area publik, hingga jalan-jalan di Kairo selama Ramadhan.
Pemandangan akan terlihat indah di malam hari, karena setiap sudut kota Mesir dipenuhi dengan warna-warni lampu lentera tersebut. Banyak kisah yang menggambarkan asal mula dari fanous, tetapi cerita yang paling kuat adalah tradisi ini diperkirakan bermula sejak abad ke-10 ketika Khilafah Fatiiyah memerintah sebagian besar umat Muslim di Mesir.
4. Mesaharaty, Negara-negara di Timur Tengah
Mesaharaty Foto: Instagram/@beitshoukri
Sahur menjadi bagian yang penting sebelum menjalankan ibadah puasa. Membangunkan orang sahur menjadi makna yang besar dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Di negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir, dan Yaman, tradisi membangunkan sahur ini disebut Mesharaty. Para mesaharaty turun ke jalan kota sambil menabuh gendang dan terkadang lengkap dengan atribut atau seragam yang dipakai di masa lampau.
Dia juga berteriak menyebut nama dari keluarga yang dibangunkan pada tiap-tiap rumah yang dikenalnya. Tradisi ini tampaknya tak hanya dilakukan di negara-negara Arab saja, di Indonesia juga ada tradisi serupa yang sampai sekarang masih dilakukan secara rutin tiap malam ketika Ramadhan.
5. Iftar Picnics, India
Iftar India Foto: Shutter Stock
Di India terdapat iftar picnics atau piknik berbuka puasa yang dilakukan di teras-teras masjid sekitar kota. Ratusan umat Muslim berkumpul untuk berbuka puasa bersama dan meletakkan selembar kain besar untuk alas hidangan makanan yang telah disiapkan dari rumah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para pengunjung juga bisa mencicipi berbagai makanan ringan, minuman, dan permen dengan mengunjungi berbagai stan makanan di sekitar gang-gang, atau jalanan, hingga pusat kota di New Delhi. Umat Muslim di India akan merasakan perasaan gembira dan berharap semoga Ramadhan yang dijalani penuh dengan keberkahan.
6. Meriam Yellow Bastion, Bosnia-Herzegovina
Meriam Yellow Bastion Foto: Shutter Stock
Ada tradisi unik yang dilakukan di Kota Sarajevo, Bosnia-Herzegovina, menjelang waktu berbuka puasa. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kota Sarajevo ini adalah menembak meriam dan mendengarkan suara dentuman dari meriam yang berusia ratusan tahun.
Mereka berkumpul di Yellow Bastion, yang dulunya merupakan bangunan pertahanan selama pemerintahan Ottoman pada abad ke-18. Meriam itu dianggap membawa kerukunan bagi masyarakat Sarajevo, bagi Muslim atau non Muslim.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekadar berkumpul, ada juga yang membawa meja kecil beserta peralatan makan sambil melihat tradisi ini. Ketika meriam ditembakkan, suara gema menderu dari bukit ke penjuru kota. Dentuman yang keras kadang membuat orang yang datang terkejut, tetapi setelah itu mereka bersorak suka cita.
7. Padusan dan Meugang, Indonesia
Terakhir sudah pasti adalah Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki beragam tradisi yang dilakukan ketika Ramadhan tiba.
Di Boyolali ada Padusan, kegiatan mandi dan berendam di laut atau sumber mata air. Tradisi tersebut dipercaya dapat menyucikan diri sebelum masuk bulan Ramadhan.
Selain Boyolali, Aceh juga menjadi kota yang memiliki tradisi unik ketika Ramadhan bernama Meugang. Meugang merupakan tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama orang terdekat dan juga yatim piatu.
ADVERTISEMENT
Tradisi Meugang menjadi sebuah kewajiban bagi masyarakat Aceh, karena dipercaya bahwa kebaikan dan keberkahan yang didapatkan selama 11 bulan lalu patut disyukuri dengan cara menggelar tradisi Meugang.