Alasan Keamanan, Karyawan Maskapai Jepang Dilarang Minum Alkohol

31 Desember 2018 9:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alkohol  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Alkohol (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Untuk alasan keamanan, maskapai penerbangan Jepang, Japan Airlines, meminta karyawannya untuk tidak meminum minuman beralkohol hingga tahun 2019. Tidak main-main, karyawan yang kedapatan minum alkohol hingga akhir tahun 2018 akan menghadapi potongan gaji sebesar 20 persen selama sebulan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Travel and Leisure, kepala awak kabin pun akan dikenakan pemotongan gaji sebesar 10 persen jika anak buahnya terbukti berulah dan meminum alkohol. Maskapai Japan Airlines juga rencananya akan meningkatkan pengujian dan pelatihan secara berkala bagi karyawannya agar keamanan penumpang semakin terjamin.
Japan Airlines. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Japan Airlines. (Foto: Wikimedia Commons)
Meski terasa seperti mencampuri ranah pribadi, larangan minum alkohol yang diterapkan Japan Airlines sebenarnya bukan tanpa alasan. Pasalnya selama 2018, maskapai penerbangan asal Negeri Sakura itu kerap mendapat masalah dari karyawannya yang mengonsumsi alkohol.
Beberapa kasus di antaranya adalah ditangkapnya seorang co-pilot karena mabuk. Dalam darahnya didapati kandungan alkohol yang tinggi, sekitar 10 kali lipat dari batas legal. Matanya sayu dan ia pun kesulitan untuk berdiri tegak.
ADVERTISEMENT
Karena kondisinya tersebut, 50 menit sebelum terbang, ia mesti membatalkan jadwalnya dan digantikan dengan pilot yang lain. Akibatnya, sang co-pilot pun dipecat dan dijatuhi hukuman 10 bulan penjara.
Ada pula kasus pencurian sampanye yang dilakukan awak kabin pada awal bulan Desember. Pramugari itu dituduh mencuri dan meminum sebotol sampanye selama layanan kabin.
Rekan kerjanya mencatat bahwa ia berbau alkohol dan sering pergi ke kamar mandi. Kecurigaan tersebut semakin besar ketika rekan kerjanya menemukan botol sampanye kosong di tempat sampah pesawat, padahal sepanjang perjalanan, sampanye tidak disajikan pada penumpang.
Ilustrasi Mabuk. (Foto: YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mabuk. (Foto: YouTube)
Meski peraturan ini terlihat sepele bagi sebagian orang, nyatanya penetapannya dapat dikatakan sebagai 'gebrakan besar'. Apalagi alkohol sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jepang sejak lama.
ADVERTISEMENT
Pada acara tahun baru Jepang misalnya, secara tradisional, minum alkohol bersama hingga mabuk dianggap sebagai keceriaan ketika berkumpul dengan orang-orang terkasih.
Bagaimana denganmu, setujukah dengan peraturan yang diberlakukan maskapai Jepang tersebut?