Amerika Akan Buka Museum Bawah Laut Pertama di Bulan Juni

15 Juni 2018 7:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Scuba. (Foto: Flickr/Damon Hougland)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Scuba. (Foto: Flickr/Damon Hougland)
ADVERTISEMENT
Teluk Meksiko yang berada di wilayah Florida, Amerika Serikat dan selama ini dikenal berisi 'hamparan pasir tandus', akan segera berubah wujud. Pasalnya, jika sesuai rencana pada akhir bulan Juni ini, bagian bawah lautnya akan disulap menjadi museum.
ADVERTISEMENT
Museum bawah air pertama milik Amerika Serikat yaitu Underwater Museum of Art (UMA) akan menjadikan Teluk Meksiko sebagai tuan rumahnya.
Destinasi ekowisata ini diharapkan bisa menarik perhatian para pecinta seni dan penyelam dari seluruh dunia.
Patung yang dipamerkan UMA, USA. (Foto: umafl.org)
zoom-in-whitePerbesar
Patung yang dipamerkan UMA, USA. (Foto: umafl.org)
Bagi kamu penyelam scuba, museum ini wajib untuk didatangi. Sebab, pengunjung diharuskan menyelam terlebih dahulu, baru kemudian bertemu dengan tujuh patung buatan yang ada di kedalaman 60 kaki atau 18 meter.
Namun, yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penyelaman, para pengunjung wajib menunjukan sertifikat izin menyelam.
Museum yang membebaskan biaya masuk bagi pengunjungnya ini akan memamerkan patung berbentuk alat pernapasan bawah air, nanas berongga, tengkorak, gurita anamorphou dan sebagainya.
Patung yang dipamerkan UMA, USA. (Foto: umafl.org)
zoom-in-whitePerbesar
Patung yang dipamerkan UMA, USA. (Foto: umafl.org)
Semuanya dirancang untuk memfasilitasi dan mendorong kehidupan laut seperti pertumbuhan karang, ikan hingga tiram. Koleksi patung dipasang di taman bawah dibuat untuk menarik biota laut.
ADVERTISEMENT
Diharapkan patung yang dibuat ini akan berubah menjadi karang buatan dan mendorong kehidupan laut. Karang buatan ini tentunya akan menyediakan rumah bagi ikan dan makhluk laut lainnya.
Patung yang dipamerkan UMA, USA. (Foto: umafl.org)
zoom-in-whitePerbesar
Patung yang dipamerkan UMA, USA. (Foto: umafl.org)
Patung-patung ini dibuat dari 3.500 hingga 5 ribu pon beton. Bahan yang digunakan sama sekali tidak mengandung plastik atau bahan beracun lainnya, sehingga aman bagi lingkungan laut.
UMA sendiri merupakan kolaborasi antara Cultural Arts Alliance of Walton Country (CAA) dan South Walton Artificial Development Council (SWARA).
"Ketika Anda melihat ikan kecil yang berlindung di dalam karya seni, yang Anda lihat lebih sekedar dari keindahan seni," ucap Andy McAlexander, Presiden Dewan Direksi SWARA seperti dikutip dari National Geographic.
Akhir bulan ini jika cuaca bagus, koleksi patung akan ditaruh ke dalam air dengan kapal tongkang. Setelah itu akan di tempatkan di posisinya masing-masing menggunakan mesin derek.
ADVERTISEMENT
Setelah semuanya rapi maka pameran seni unik ini akan dibuka. Wisatawan pun bisa bebas menikmati keindahan karya seni dan biota laut.
Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah ada beberapa tempat yang memanfaatkan patung untuk dijadikan terumbung karang juga, lho. Tahukah kamu di mana saja?