Apakah Pilot Boleh Tertidur Selama Penerbangan Berlangsung?

17 September 2018 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Awak Penerbang Tertidur (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Awak Penerbang Tertidur (Foto: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu tersebar sebuah foto pilot pesawat maskapai United Airlines sedang tertidur. Hal ini sempat membuat penumpang dan masyarakat heboh, lantaran berfikir jika pilot tidur siapa yang mengendalikan pesawat.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, sama seperti penumpang, pilot pun punya hak untuk beristirahat. The Federal Aviation Administration, sebuah badan administrasi AS, justru meminta para awak penerbang untuk istirahat saat melakukan penerbangan panjang.
Tak hanya itu, di bawah peraturan penerbangan federal FAR 117, pilot pun juga diminta untuk istirahat. Mereka bisa memejamkan mata di luar kokpit selama penerbangan berlangsung.
Dikutip dari Travel+Leisure umumnya pilot diizinkan untuk istirahat jika mengemudikan burung besi selama delapa jam atau lebih. Mengingat dalam penerbangan panjang, tentunya membuat badan lelah dan letih.
Ilustrasi Awak Penerbang Tertidur (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Awak Penerbang Tertidur (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Secara tak langsung, jelas jika pilot yang terlelap tidaklah melanggar aturan dan tidak berbahaya. Asalkan, mematuhi beberapa peraturan dan sudah berkoordinasi dengan awak lainnya.
Sebagai contoh, bila pilot ingin tidur, ia harus harus memiliki kru cadangan. Hal ini bertujuan untuk mengambil kontrol penerbangan selama ada yang tertidur.
ADVERTISEMENT
Misalnya Qatar Airways dengan rute Doha ke Auckland yang membutuhkan waktu penerbangan 16 jam, dan diawaki dua pilot dan dua kapten pertama. Dalam hal ini tentunya awak penerbang bisa tertidur, sementara awak lainnya tetap bisa mengendalikan pesawat.
Pilot di dalam kabin pesawat. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pilot di dalam kabin pesawat. (Foto: Reuters)
Walau ada yang menggantikan, sang pilot baru boleh istirahat apa bila sudah mendapatkan izin dari para penggantinya. Dan yang perlu diingat, hanya boleh satu pilot saja yang beristirahat dan secara bergantian dengan yang lain.
Setelah menambah energi, awak penerbang juga tak boleh langsung mengemudikan pesawat. Mereka harus menghindari operasi kontrol setidaknya selama 15 menit, untuk memastikan bahwa sudah benar-benar bangun dan tersadar.
Biasanya para penerbang bisa beristirahat di 'tempat yang berbeda' tergantung ukuran pesawatnya. Menurut FAA, ada tiga kelas untuk tempat istirahat para awak penerbang.
Ilustrasi pilot penerbangan komersial. (Foto: Thinkstock/g-stockstudio)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pilot penerbangan komersial. (Foto: Thinkstock/g-stockstudio)
Di kelas satu biasanya terletak di atas kompertemen penumpang. Umumnya, kelas ini dilengkapi dengan ranjang.
ADVERTISEMENT
Sementara kelas dua, pilot bisa beristirahat di kursi kelas satu atau kelas bisnis. Tapi, tempat penerbang istirahat dipisahkan dari penumpang dengan tirai.
Dan kelas tiga berupa tempat duduk kabin dengan sandaran sekitar 40 derajat dengan tempat untuk kaki. Baik di kelas satu, dua maupun tiga, setidaknya pilot bisa beristirahat selama 45 menit.