Banyuwangi Ditetapkan sebagai Kota Festival Terbaik oleh Kemenpar

1 Februari 2018 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyuwangi sebagai Kota Festival Terbaik (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banyuwangi sebagai Kota Festival Terbaik (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menggaet wisatawan sekaligus mendukung program Wonderful Indonesia, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meluncurkan Top 77 Events Banyuwangi Festival 2018, pada Kamis (1/2) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan peluncuran 77 event itu, Banyuwangi juga ditetapkan oleh Menteri Pariwisata sebagai Kota Festival Terbaik di Indonesia.
“Banyuwangi sudah terpilih sebagai ASEAN Clean Tourist City. Untuk melengkapi sederet penghargaan yang diterimanya, kami tetapkan Banyuwangi sebagai Kota Festival Terbaik di Indonesia karena 77 event-nya,” tutur Menpar Arief Yahya, ketika ditemui kumparan (kumparan.com) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (1/2).
Menteri Pariwisata Arief Yahya (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata Arief Yahya (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Di antara 77 top events dalam Banyuwangi Festival 2018, tiga di antaranya termasuk ke dalam 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia, yakni Banyuwangi Ethno Carnival, International Tour de Banyuwangi Ijen, dan Festival Gandrung Sewu.
Banyuwangi Ethno Carnival bahkan menjadi Top 10 event nasional. Selain itu, Banyuwangi Beach Jazz Festival dan Jazz Ijen juga termasuk acara unggulan
ADVERTISEMENT
“77 event ini sudah kami saring, tadinya ada 100 lebih. Bukan kami yang mendaftarkan, tapi keinginan rakyatnya sendiri. Ada satu desa bikin event seminggu full. Karena mereka merasakan dampaknya. Setelah event, langsung banyak yang datang,” papar Anas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas  (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Tak hanya demi menggenjot jumlah wisatawan, puluhan event itu juga merupakan upaya untuk membuat mereka betah.
Pada 2017, rata-rata wisatawan menghabiskan 2,8 hari di Banyuwangi. Pada 2018, durasi itu ditargetkan menjadi 3 hari. Dengan agenda festival yang padat, diharapkan wisatawan lebih lama menginap untuk menikmati sajian budaya dan seni dalam event-event tersebut.
Menurut Muhammad Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Banyuwangi, menambah durasi lama berkunjung wisatawan akan berdampak signifikan pada pendapatan daerah. Peningkatan pendapatan itu dapat dirasakan langsung oleh warga setempat yang berinteraksi dengan wisatawan.
ADVERTISEMENT
“Belanja wisatawan per hari mencapai Rp 2,5-3 juta. Jika dikalikan length of stay (lama menginap) tiga hari dan 100 ribu wisatawan mancanegara yang ditargetkan, perkirakan saja keuntungan yang bisa dirasakan masyarakat,” jelas Yanuarto.
Pertunjukan seni Banyuwangi (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan seni Banyuwangi (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Peluncuran 77 Top Events Banyuwangi Festival 2018 juga diramaikan berbagai pertunjukan seni khas Banyuwangi. Mulai dari Banyuwangi Akustik atau Bikustik, Tarian Jaran Goyang, dan lain-lain.