Begini Asal-usul Nama Pasar Klewer, Salah Satu Ikon Wisata Kota Solo

20 Januari 2019 7:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dari Mana Asal Kata ‘Pasar Klewer’? (Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan / kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dari Mana Asal Kata ‘Pasar Klewer’? (Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan / kumparan)
ADVERTISEMENT
Bicara soal Surakarta atau Solo, pasti salah satu yang terlintas dibenakmu adalah Pasar Klewer. Ya, pasar satu ini selain menjadi lokasi jual beli yang mendapat predikat sebagai pasar produk tektil terbesar di Asia Tenggara, juga merangkap sebagai destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya dari mana asal kata Klewer?
Menurut situs resmi Pemerintah Surakarta, dahulu Pasar Klewer merupakan tempat bangsawan kerjaan memarkirkan keretanya saat menghadap Sinuhun Paku Buwana, raja pewaris Kerjaan Mataram Islam. Maka dari itu, dulu tempat tersebut lebih dikenal sebagai Pakretan dari kata pa-kreta-an atau tempat menaruh kereta.
Pasar Klewer, Solo. (Foto: Flickr/Denny Aulia)
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Klewer, Solo. (Foto: Flickr/Denny Aulia)
Dari Pakretan, muncullah nama Slompretan untuk menyebut lokasi yang berada di tepi jalan tertua di Kota Solo ini. Nama Slompretan sendiri kabarnya berasal dari kata "slompret" atau "terompet".
Untuk menyebut slompretan sendiri biasanya di awali dengan kata pasar, alhasil munculah Pasar Slompretan. Sebab, di tempat ini sering terjadi aktivitas perdagangan meski belum ada bangunan fisik untuk menampung para pedagang.
ADVERTISEMENT
Karena tidak ada bangunan, para pedagang berjualan dengan cara hilir mudik mendatangi calon pembelinya. Untuk itu, dagangan yang mereka jual biasanya barang-barang yang mudah dibawa.
Mereka membawa dagangannya dengan cara di sampirkan di bahu, sehingga menjuntai ke bawah. Jika dilihat dari jauh, dagangan mereka terlihat berkleweran, dalam bahasa Jawa artinya menjuntai tidak teratur.
Pasar Klewer, Solo. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Klewer, Solo. (Foto: Wikimedia Commons)
Akhirnya, klewer pun menjadi sebutan baru untuk merujuk lokasi perdagangan di tempat ini. Karena berada di dekat keraton dan Masjid Agung, lambat laun membuat aktivitas perdagangan kian meningkat. Hingga akhirnya, 10 tahun setelah proklamasi bangunan fisik pasar dibangun dan pada 1971 Presiden Soeharto meresmikannya.
Namun, sayang pada tahun 2014, Pasar Klewer bak mati suri karena terbakar. Untungnya, pemerintah membangunnya kembali dan 2017 lalu, Pasar Klewer diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT