Belajar Sejarah Islam dan Katolik di Hagia Sophia, Turki

16 April 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hagia Sophia, Turki. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Hagia Sophia, Turki. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jika kamu berencana mengunjungi Turki, rasanya belum lengkap bila tak mengunjungi salah satu landmark kenamaan negara beribu kota di Ankara itu. Hagia Sophia menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi, tak hanya turis domestik, tapi juga turis luar negeri.
ADVERTISEMENT
Hagia Sophia yang memiliki arti kebijaksanaan suci (bahasa Turki: Aya Sofya) adalah salah satu landmark terkenal di kota Istanbul, selain Blue Mosque. Hagia Sophia merupakan bangunan bekas gereja dan masjid paling tua di Turki yang pembangunannya sendiri diperkirakan dilakukan pada sekitar tahun 537 M sampai 1453 M. Sebelum menjadi museum sejarah seperti saat ini, bangunan Hagia Sophia sempat beberapa kali berubah fungsi.
Interior di Hagia Sophia, Turki. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Meski tampak luar bangunan Hagia Sophia terlihat seperti masjid, tetapi bangunan ini pertama kali justru difungsikan sebagai bangunan katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel. Namun, hal itu tak bertahan lama, karena ketika tahun 1204 sampai 1261, Hagia Sophia beralih fungsi. Saat itu Pasukan Salib Keempat yang menguasainya, mengubah Hagia Sophia menjadi bangunan yang dimanfaatkan menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel.
ADVERTISEMENT
Hingga pada akhirnya sekitar tahun 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani, Hagia Sophia kembali beralih fungsi untuk kali ketiga menjadi bangunan Masjid. Barulah sekitar tahun 1935, bangunan ini mulai disekulerkan dan dibuka untuk umum sebagai museum oleh Republik Turki.
Memang untuk saat ini kamu tidak akan bisa maksimal menikmatinya, karena Hagia Sophia sendiri tengah mengalami sejumlah renovasi. Tapi ketika memasuki kawasan Hagia Sophia, matamu akan dimanjakan dengan megahnya konstruksi bekas bangunan Masjid dan Gereja itu.
Lukisan di Hagia Sophia, Turki. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Karena pernah dialihfungsikan hingga tiga kali, interior Hagia Sophia pun dihiasi sejumlah ornamen yang mewakili kedua agama, yaitu Kristen dan Islam. Saat kumparan berkesempatan melihat langsung megahnya interior bangunan Hagia Sophia, tergambar kubah raksasa yang menjadi atap dari bangunan. Kubah ini memiliki jendela di sekeliling bagian dasarnya, sehingga membuat cahaya matahari bisa masuk yang menambah efek dramatis di dalam Hagia Sophia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, adanya empat menara mengelilingi bangunan semakin menambah kesan megah dari situs peninggalan di Kota Istanbul itu. Namun, menara ini sebenarnya bukan bagian dari bangunan awal Hagia Sophia.
Keempat menara itu baru dibangun saat Hagia Sophia dialihfungsikan menjadi masjid saat masa kepemimpinan Sultan Mehmed II. Pada masa tersebutlah ditambahkan empat menara di bagian luar dan tulisan kaligrafi di bagian dalam masjid Hagia Sophia.
Hagia Sophia, Turki. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Karena dulunya sempat digunakan menjadi bangunan gereja ortodoks, Katolik, dan Islam, beberapa simbol dari masing-masing kepercayaan pun banyak bertebaran di dalam bangunan Hagia Sophia. Yang menarik banyak perhatian jelas adanya gambar perawan maria yang tengah memangku Yesus diapit dengan tulisan Allah SWT dan Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Makna toleransi beragama jelas kental terlihat dari bersatu padunya ornamen yang menjadi ciri khas beberapa rumah peribadatan. Simbol salib di kepercayaan Kristen ortodoks pun hampir dapat kamu temui hampir di seluruh lokasi bangunan Hagia Sophia.
Tips ke Hagia Sophia
Bagi kamu yang ingin memasukkan Hagia Sophia sebagai wishlist tempat wisata yang akan dikunjungi di Turki, mungkin perlu memperhatikan beberapa tips yang akan diberikan kumparan sebelum kamu bertandang ke Hagia Sophia.
Pertama, jangan lupa untuk menyewa audio translator saat kamu akan memasuki bangunan Hagia Sophia. Letak kios penyewaanya pun cukup mudah dijangkau penglihatan pengunjung, yakni tepat di depan loket tiket masuk Hagia Sophia. Audio translator ini mungkin akan sangat berguna bagi pengunjung yang ingin mengetahui banyak mengenai sejarah dibalik Hagia Sophia. Harga sekitar 20 TRY (Turkish Lira) dipatok penyedia jasa untuk satu audio translator yang dapat menerjemahkan ke sejumlah bahasa itu.
Hagia Sophia, Turki. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Kedua, jagalah sopan santun saat berkunjung ke Hagia Sophia. Memang saat ini Hagia Sophia difungsikan sebagai tempat tujuan wisata, tetapi karena sebelumnya bangunan tersebut dimanfaatkan untuk rumah peribadatan, serta banyak simbol dan ayat baik dari agama Islam maupun Kristen, sopan santunmu wajib diperhatikan. Sebelum memasuki bangunan Hagia Sophia, pengelola pun telah mengingatkan pengunjung dengan tulisan peringatan yang ditempatkan tepat di pintu masuk menuju bangunan Hagia Sophia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sikap, kamu juga harus memperhatikan pilihan outfit yang akan digunakan saat berkunjung ke Hagia Sophia. Hindari menggunakan pakaian terbuka, mengingat kesakralan bangunan tersebut.
Daftar harga tiket masuk di Hagia Sophia, Turki. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Ketiga, datanglah ke Hagia Sophia lebih awal atau pada sore hari. Dalam kondisi normal, kamu harus rela antre panjang bersama dengan rombongan tur. Kamu bisa datang ke Hagia Sophia pagi hari pada pukul 09.00 waktu setempat, saat museum tersebut baru dibuka atau menjelang pukul 17.00 waktu setempat saat museum akan tutup.
Keempat, kamu bisa gabungkan kunjunganmu ke sejumlah lokasi wisata selain Hagia Sophia. Hal itu dapat dilakukan karena Hagia Sophia terletak di satu lokasi yang sama dengan sejumlah lokasi wisata lainnya, seperti Basilica Cistern, Blue Mosque, dan Arasta Bazaar. Sehingga waktu kunjunganmu ke Turki, khususnya Istanbul akan jauh lebih maksimal.
Hagia Sophia, Turki. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Untuk waktu terbaik mengunjungi Hagia Sophia jelas pada sekitar bulan Februari hingga April, saat cuaca dingin masih terasa di kota Istanbul. Sehingga meskipun kamu harus menjelajahi luasnya bangunan Hagia Sophia, cuaca dingin tak akan membuatmu merasa gerah. kumparan tak menyarankan kamu untuk mengunjungi Hagia Sophia atau Turki di musim panas, karena sejumlah warga setempat mengatakan cuaca akan sangat panas dan tentu dapat membuatmu kurang nyaman saat menjelajahi indahnya Turki, termasuk situs bangunan Hagia Sophia.
ADVERTISEMENT
Jika kamu turis perorangan atau pergi tanpa rombongan, kamu harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Pengelola mematok harga 60 TRY (Turkish Lira) untuk masuk menikmati Hagia Sophia. Karena kumparan saat itu berangkat bersama satu rombongan, harga satu tiket per orangnya jauh lebih murah, kamu cukup menebusnya dengan harga sekitar 35-40 TRY.
Interior di Hagia Sophia, Turki. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
kumparan menyarankan kamu untuk memilih Museum Pass yang dipatok dengan harga 85 TRY. Dengan harga tersebut, kamu tidak hanya bisa mengunjungi Hagia Sophia, lho. Tiket itu nantinya berlaku selama 5 hari dan kamu bebas mengunjungi sejumlah museum, seperti Hagia Sophia, Topkapi Palace, Istanbul Archeological Museum, Museum of Turkish and Islamic Arts, Museum for The History of Islamic Science & Technology, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Tertarik untuk melihat langsung indahnya Hagia Sophia di Turki?