Berkenalan dengan Uriko, Perempuan Penjual Bir di Jepang

15 Juni 2019 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uriko, Perempuan Penjual Bir di Jepang Foto: Flickr / ian newcomb
zoom-in-whitePerbesar
Uriko, Perempuan Penjual Bir di Jepang Foto: Flickr / ian newcomb
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sama seperti Amerika, Jepang juga menjadi negara penggemar baseball. Dalam memainkan permainan, keduanya memiliki cara yang sama. Namun bedanya, Negeri Sakura sangat mencintai bir.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekedar cinta, namun Jepang mengemasnya dengan cara berbeda. Ya, mereka memiliki penjual bir bernama Biiru No Uriko.
Biiru No Uriko atau Uriko biasanya menjajakan dagangannya dengan berkeliling dari kursi ke kursi saat pertandingan baseball berlangsung. Tak lupa mereka juga membawa tas berisi tabung bir bernama bia shorudaa.
Uriko dilakoni oleh para perempuan muda antara 16 hingga 24 tahun. Pihak perusahaan bir yang mempekerjakan uriko jarang menerima perempuan berusia di atas itu.
“Pekerjaan itu sulit, beban yang dibawa sekitar 13 hingga 15 kg,” kata seorang mantan pekerja uriko, seperti dikutip dari Japan Times.
Dirinya menambahkan karena beban yang ditompang cukup berat, banyak pekerja yang kehilangan berat badan hingga empat kilogram.
ADVERTISEMENT
Selain membawa beban yang berat, uriko juga identik dengan pakaiannya yang berwarna cerah serta rok pendek. Penggunaan rok pendek pun baru dimulai pada 1997 saat perusahaan bir merasa pendapatannya naik saat uriko mengenakan rok pendek.
Biasanya, dalam satu pertandingan, tiap uriko berhasil menjual lebih dari 200 gelas. Untuk satu gelas berukuran 180 ml umumnya dibanderol 550 Yen atau sekitar Rp 72 ribu.
Belum lama ini, South China Morning Post juga mengunggah video berdurasi satu menit 20 detik. Dalam video tersebut terlihat beberapa uriko sedang menjual barang dagangannya.
Ami Maeda adalah salah satunya, wanita berusia 19 tahun ini menuturkan bahwa menjadi uriko adalah mimpinya. Cita-cita ini bermula saat orangtuanya membeli bir dari uriko yang melayani dengan ramah dan penuh senyum.
ADVERTISEMENT
Ami kecil lantas ingin mengikuti jejaknya menjadi uriko. Dan kini mimpinya telah menjadi kenyataan.