Berlibur ke Semarang, Jangan Lupa Mampir ke 7 Tempat Wisata Religi Ini

23 Oktober 2018 7:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Agung Jawa Tengah. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Agung Jawa Tengah. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Semarang tak hanya dikenal dengan kulinernya yang selalu menggugah selera. Ibu kota Jawa Tengah itu juga dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki beragam wisata.
ADVERTISEMENT
Tengok saja bagaimana Simpang Lima selalu menjadi tempat favorit wisatawan maupun warga sekitar yang singgah di sana. Atau Lawang Sewu yang menjadi tempat wajib untuk dikunjungi bagi mereka yang senang wisata misteri dan ingin memacu adrenalin.
Namun tak hanya itu, Semarang juga ternyata memiliki beragam tempat wisata religi yang tak boleh dilewatkan. Mulai dari masjid hingga wihara terdapat di Semarang.
Ingin tahu wisata religi apa saja yang bisa kamu kunjungi di kota terbesar kelima di Indonesia tersebut? Berikut tujuh di antaranya:
1. Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. (Foto: Flickr/aryan dziyaulhaq)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. (Foto: Flickr/aryan dziyaulhaq)
Masjid Agung Semarang dirancang dengan gaya perpaduan antara Roma, Jawa, dan Arab. Masjid Agung Jawa Tengah ini juga dihiasi dengan payung hidrolik sebanyak enam buah di halaman utamanya, seakan-akan kamu berada di Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT
Gaya Romawi terlihat dari 25 pilar di pelataran masjid. Pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi-kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rasul. Selain tempat ibadah, terdapat perpustakaan, penginapan, dan fasilitas lainnya yang ditujukan untuk wisatawan.
2. Klenteng Sam Po Kong
Klenteng Sam Po Kong (Foto: Instagram: @terdalam_)
zoom-in-whitePerbesar
Klenteng Sam Po Kong (Foto: Instagram: @terdalam_)
Klenteng Sam Po Kong merupakan klenteng kebangaan dari masyarakat Kota Bandeng. Klenteng ini sangat menarik dikunjungi karena arsitektur khas Tiong Hoa yang dimilikinya.
Saat memasuki kawasan klenteng ini, maka kamu akan disuguhi dengan sejarah Laksamana Cheng Ho, yang konon berlayar sampai Semarang. Selain menawarkan sejarah, Klenteng Sam Po Kong juga menghadirkan beberapa spot foto layaknya khas Negeri Tirai Bambu, karena di tempat ini disediakan pakaian ala prajurit China.
ADVERTISEMENT
3. Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo, Semarang (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Candi Gedong Songo, Semarang (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Candi Gedong Songo (Sembilan Bangunan) terletak di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di desa Darum, Kelurahan Candi, Kecamatan Bandungan, Semarang. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa Gedong (Rumah) dan Songo (Sembilan) yang berarti sembilan kelompok bangunan. Namun, yang tersisa di sana hanya lima candi saja.
Candi Gedong Songo memiliki banyak kemiripan dengan candi yang ada di Dieng. Kompleks candi dibuat berderet dari bawah ke atas perbukitan, yang mengitari kawah sumber air panas.
4. Pura Agung Giri Natha
Pura Agung Giri Natha (Foto: Flickr/Ya, saya inBaliTimur (using album))
zoom-in-whitePerbesar
Pura Agung Giri Natha (Foto: Flickr/Ya, saya inBaliTimur (using album))
Tak perlu jauh-jauh ke Bali, di Semarang kamu juga dapat menemukan pura yang menjadj tempat ibadah umat Hindu, bernama Pura Giri Natha. Pura yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1968 itu merupakan pura terbesar yang ada di Semarang.
ADVERTISEMENT
Uniknya, tak hanya untuk tempat ibadah, bagian tengah pura juga dijadikan sebagai tempat belajar mengajar, diskusi, maupun kegiatan sosial lainnya.
5. Vihara Buddhagaya Watugong
Kemudian, ada juga Vihara Buddhagaya Watugong yang bisa menjadi pilihan wisata religi kamu selanjutnya. Wihara yang berada di Pundakpayung, Banyumanik, Semarang itu memiliki dua bangunan utama, yaitu Pagoda Avalokitesvara dan Dhammasala.
Pagoda Avalokitesvara adalah bangunan bergaya Tiongkok dan Thailand dengan ketingian mencapai 45 meter, serta ditetapkan sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Selain menjadi tempat ibadah umat Buddha, wihara ini juga memiliki banyak sejarah di dalamnya.
6. Gereja Santo Yosef
Gereja St. Yusuf di Gedangan, Semarang (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gereja St. Yusuf di Gedangan, Semarang (Foto: Wikimedia Commons)
Dikenal juga sebagai Gereja Gedangan, Gereja Santo Yosef adalah gereja Katolik pertama di Semarang. Dirancang oleh arsitek Belanda bernama W.I. van Bakel, pembangunan Gereja Santo Yosef menghabiskan biaya sebesar 110 ribu Gulden.
ADVERTISEMENT
Dibangun pada tahun 1870 hingga 1875, Gereja Santo Yosef menggunakan batu bata yang diimpor langsung dari Belanda dan altar bergaya Neo-Gothic yang dibuat dari Jerman. Didominasi warna putih pada dinding dan coklat tua di kursi kayu serta langit-langit yang tinggi membuat Gereja Gedangan memiliki nuansa klasik khas Eropa.
Selain indah dipandang, Gereja Gedangan juga punya sejarah yang menarik. Pada zaman kolonialisme, Gereja Gedangan menjadi markas pergerakan rakyat untuk melawan tentara Jepang.
Monsinyur Soegijapranata, kardinal Jawa pertama di Gereja Santo Yosef berjuang bersama rakyat untuk melakukan propaganda dan menggerakkan gencatan senjata saat pertempuran lima hari di Semarang.
7. Gereja Blenduk
Gereja Blenduk (Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah)
zoom-in-whitePerbesar
Gereja Blenduk (Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah)
Berdiri sejak tahun 1753, Gereja Blenduk merupakan bangunan bersejarah dengan gaya arsitektur mirip Pantheon di Roma, Italia. Menjadi gereja pertama di Kota Semarang, gereja Protestan yang memiliki nama asli Nederlandsch Indische Kerk itu dipugar pada tahun 1894-1895 oleh arsitek Belanda bernama H.P.A. de Wilde dan W. Westmaas.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Gereja Blenduk yang diberi nama sebagai GPIB Immanuel ini masih digunakan untuk beribadah. Nama 'Blenduk' yang disematkan pada GPIB Immanuel di Semarang tersebut muncul karena atapnya yang berbentuk kubah. Bangunan gereja ini semakin bernilai sejarah karena berbentuk segi delapan dengan nuansa klasik ala zaman kolonial.
Siap berwisata religi di Semarang, Jawa Tengah?