Bukan Poligami, Perempuan Himalaya Justru Melakukan Poliandri

14 Februari 2019 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Poliandri di Kawasan Pegunungan Himalaya Foto: Basith Subastian / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Poliandri di Kawasan Pegunungan Himalaya Foto: Basith Subastian / kumparan
ADVERTISEMENT
Tak seperti poligami, poliandri rasanya masih asing ditelinga. Ikatan yang terdiri dari satu wanita dengan beberapa pria ini agak jarang ditemukan.
ADVERTISEMENT
Tapi bila mengunjungi kawasan pegunungan Himalaya, maka kamu akan menemukan beberapa rumah yang menerapkan poliandri. Pasalnya, di beberapa wilayah di Nepal dan Tibet, poliandri bak tradisi.
Hal ini karena poliandri sudah dilakukan nenek moyang mereka sejak zaman dahulu. Maka dari itu, mereka menjalankannya walau tak semua menerapkannya.
Menariknya, laki-laki yang dinikahi biasanya saling bersaudara kandung. Sebagai contoh, ada satu wanita yang menikah dengan seorang laki-laki, beberapa tahun kemudian wanita tersebut menikahi adik dari suaminya.
Beragam alasan juga melatarbelakangi praktik poliandri. Mulai dari atas dasar cinta, terhindar dari kesepian, hingga tak perlu repot berbagi tanah.
Ilustrasi Keluarga Poliandri di Kawasan Pegunungan Himalaya Foto: Basith Subastian / kumparan
Tsepal Lama, seorang penduduk di Nepal yang menjalankan monogami menyebutkan, bahwa poliandri menguntungkan dari sisi ekonomi. “Sebuah keluarga tak harus membagikan tanah untuk anak mereka yang telah menikah,” ujarnya, seperti di kutip dari BBC.
ADVERTISEMENT
Dalam laporannya, BBC, juga menceritakan sebuah keluarga dengan satu istri dan dua suami. Mereka adalah Kundol, yang bersuamikan Tsering Yeshi dan Pema Tsering, kedua suaminya adalah saudara kandung.
Tsering Yeshi adalah seorang petani, sementara Pema Tsering bekerja di pemerintahan. Mereka memiliki tiga anak dan mereka tahu siapa ayah dari anak-anak tersebut, tetapi perbedaan itu tidak terlalu berarti dan bermasalah.
Keluarga itu juga tinggal satu atap dengan damai. Salah satu suaminya mengaku tidak merasa cemburu, karena mereka melakukannya untuk bertahan hidup.
Sementara itu, dilansir The Guardian, para istri juga merasa yakin jika suatu saat ada salah satu suaminya yang meninggal, dirinya tak akan merasa kesepian. Sang istri juga percaya jika poliandri akan membuat anak-anaknya memiliki masa depan lebih cerah.
ADVERTISEMENT