Busselton Jetty: Sensasi Menyusuri Jalan Setapak di Atas Laut

6 Desember 2018 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dari Perth, kami berkendara ke arah selatan. Langit cerah dan biru total, karena ini musim panas. Suara serangga acap terdengar, juga karena ini musim panas.
ADVERTISEMENT
Agak aneh, memang, karena meskipun matahari bersinar terik, anginnya cukup bikin saya mengangkat kerah jaket berulang kali. Dingin. Kalau di Jakarta, sudah pasti saya basah kuyup.
Oke, tidak lama setelah tiba di Perth dan menetap semalam, pengemudi kami, Jason, membawa mobil jauh ke selatan. Kami menuju Busselton, sebuah kota kecil di pinggiran pantai.
Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
Dengan jarak sekitar 200 kilometer dari Perth, kamu bisa mencapai Busselton dalam waktu dua setengah jam. Tidak ada gedung pencakar langit yang menyambut kami, gantinya adalah jalan-jalan lengang dengan bangunan-bangunan satu lantai dengan gaya abad 19.
Tujuan kami adalah Busselton Jetty, sebuah dermaga sepanjang 2 kilometer yang akan membawa kami ke sebuah observatorium bawah laut yang terletak di lepas pantai.
ADVERTISEMENT
Hari itu Busselton Jetty ramai. Seperti kami, ada banyak turis yang memenuhi Jetty, entah untuk mengunjungi observatorium itu, snorkeling, ataupun sekadar memancing di sepanjang dermaga.
Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
Dengan panjang 1.841 meter, Busselton Jetty adalah dermaga kayu terpanjang kedua di dunia. Ia seperti jalan setapak yang terbentang begitu saja di atas laut.
Jika kamu ingin melihat-lihat laut, dan barangkali ingin merasakan sensasi jalan-jalan santai tapi berasa membelah laut, kamu bisa menyusuri Busselton Jetty dengan jalan kaki. Jika tidak, ada kereta kecil yang akan membawamu langsung ke observatorium bawah laut itu.
Rasanya, sih, sama dengan berjalan kaki. Bedanya, dengan kereta, bisa lebih cepat sampai saja.
Ada beberapa anak muda tengah memasang peralatan menyelam untuk snorkeling di bawah laut sana. Sementara, banyak orang lainnya hanya duduk-duduk santai di sejumlah bangku kayu yang tersedia di sepanjang dermaga.
Observatorium Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Observatorium Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
Saya bertemu Busselton Jetty ketika ia sudah berusia 140 tahun. Selama seabad lebih, ia bertahan dari berbagai bencana, mulai dari badai hingga kebakaran. Hingga kini, ia masih berdiri kokoh, ditopang kaki-kaki kayunya yang menjalar hingga ke dasar laut.
ADVERTISEMENT
Hari-hari ini, ia menghabiskan waktunya menjadi penyangga bagi mereka yang senang mendongakkan kepala dan menikmati laut tumpah ruah ke atas. Semua biru. Di sini, berjalan tak perlu menunduk. Melangkah dan nikmati saja.
Di ujung, observatorium itu berdiri. Kamu bisa turun dan menikmati pemandangan bawah laut di dalamnya. "Kita berada pada kedalaman 8 meter dari permukaan (air laut)," kata pemandu di dalam observatorium itu kepada saya.
Observatorium Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Observatorium Busselton Jetty, Australia Barat. (Foto: Rossi Finza Noor/kumparan)
Pada hari seperti ini, di mana matahari bersinar terang-terangnya, observatorium tersebut ramai oleh rombongan keluarga yang membawa serta anak-anak mereka.
Tak sekadar menikmati kehidupan binatang-binatang laut dan bunga karang, kita juga bisa memperhatikan air laut ketika sedang pasang dan surut.
Jam 12.00 waktu setempat, perjalanan kami berakhir. Dari kejauhan, kereta itu sudah terlihat. Ia bersiap untuk membawa kami kembali dan menyusuri jalan setapak di atas laut itu sekali lagi.
ADVERTISEMENT