news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Gran Adventure Dapat Kejutan Penghormatan di Filipina

14 Juli 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Gran Adventure di Filipina (Foto: Facebook/The Gran Adventure)
zoom-in-whitePerbesar
The Gran Adventure di Filipina (Foto: Facebook/The Gran Adventure)
ADVERTISEMENT
Salah satu pengalaman terbaik yang dialami oleh pasangan nenek dan cucu Edna Nahari (Safta) dan Nathanel Creson saat traveling adalah saat berkunjung di Filipina.
ADVERTISEMENT
Filipina memang menjadi salah satu negara yang dikunjungi The Gran Adventure kala melakukan backpacking trip-nya di Asia.
The Gran Adventure (Foto: Instagram @thegranadventure )
zoom-in-whitePerbesar
The Gran Adventure (Foto: Instagram @thegranadventure )
Pada kumparanTRAVEL ia pun menceritakan pengalaman yang ia sebut sebagai most magical experiences.
Saat itu mereka sedang berkunjung ke salah satu reggae bar untuk minum. Kebetulan, pada saat mereka berkunjung, bar tersebut sedang menampilkan live music. Di tengah pertunjukan, karena hujan deras, orang-orang yang berada di luar bar, masuk ke dalam ruangan.
Di waktu yang bersamaan, salah satu penyanyi mendengar tentang perjalanan mereka dan memutuskan untuk mendedikasikan sebuah lagu bagi Safta.
"Mereka membawanya (Safta) ke depan dan saat mereka sedang memainkan lagu tersebut, satu persatu penduduk lokal maju ke depan dan memegang tangan Safta. Mereka kemudian membungkukkan badan, dan menyentuhkan dahi sebagai bentuk penghormatan.
ADVERTISEMENT
Saat hal tersebut terjadi, aku mendadak gemetar dan seakan tidak percaya. Kejadian tersebut tidak akan pernah aku lupakan," ungkap Nathanel.
The Gran Adventure (Foto: Instagram @thegranadventure )
zoom-in-whitePerbesar
The Gran Adventure (Foto: Instagram @thegranadventure )
Ketika ditanya tentang negara yang menjadi favorit selama melakukan perjalanan, pasangan nenek dan cucu ini mengatakan bahwa mereka tidak bisa menjawab. Bagi mereka, setiap negara punya keistimewaan dan tantangan tersendiri.
Nathanel bercerita bahwa di China, ia menemukan tantangan budaya yang sangat berharga.
''Hampir tidak ada yang berbicara bahasa Inggris, tidak ada Gmail, Skype, Facebook, Instagram, Google Chrome, dan Maps. Karenanya, jalan-jalan di sana terasa sangat sulit. Tapi apabila berhasil, rasanya akan sangat berbeda," cerita Natahanel pada kumparanTRAVEL saat dihubungi lewat layanan email.
Safta sendiri sangat senang dengan Taiwan. "Orang-orang, makanan, dan sifatnya luar biasa. Kami tidak pernah menngalami keramahan seperti di Taiwan. Di sana mereka memperlakukan orang asing seperti keluarga. Itu luar biasa," katanya
ADVERTISEMENT
Meski memiliki hubungan yang dekat yaitu sebagai nenek dan cucu serta punya banyak kesamaan, bukan berarti Safta dan sang cucu tidak pernah mengalami masalah saat traveling.
Nathanael bercerita bahwa selayaknya pasangan lainnya, pertikaian kecil saat traveling karena stres kerap terjadi.
"Meski saya sudah traveling bersama empat bulan dengan nenek, saya juga bukan manusia yang sempurna. Hal ini juga yang jadi alasan utama saya untuk melakukan perjalanan ini," katanya.
"Tiap kali kami bertengkar, saya akan meminta maaf dan mengatakan bahwa saya menyesal lalu saling berpelukan. Begitulah hubungan kami berkembang dan semakin kuat," tambah Nathanael lagi.
The Gran Adventure (Foto: Instagram @thegranadventure )
zoom-in-whitePerbesar
The Gran Adventure (Foto: Instagram @thegranadventure )
Setelah empat bulan perjalanan yang menyenangkan ini, Safta dan Nathanael kembali ke kampung halaman Safta di Israel untuk 'beristirahat'.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya tentang perjalanan lainnya di waktu mendatang, Nathanael mengatakan bahwa mereka belum memiliki rencana perjalanan lainnya. Hanya saja karena Safta punya 24 cucu, mungkin saja di antara ke-23 cucu lainnya akan ada perjalanan lainnya yang menunggu.